2009/10/12

sebelumnya perkenalkan namaku Rio. Aku sudah lama menikmati cerita-cerita di situs ini. Sebenarnya sudah lama juga aku mau share pengalamanku di sini. Tapi karena sibuk di kantor, jadi baru sempat ngetik belakangan ini.Sampai saat ini aku masih bekerja di salah satu perusahaan IT di Jakarta. Aku juga punya minat yang cukup tinggi dalam urusan seks. Pengalaman seks aku yang pertama kualami dengan salah satu teman chat-ku. Sejak saat itu, aku mulai ketagihan.Biasanya aku berhubungan seks dengan wanita-wanita yang kurang lebih sebaya denganku. Kali ini aku akan cerita pengalaman seks pertamaku dengan wanita yang beda umurnya cukup jauh denganku.Awalnya dari chatting. Suatu kali entah kenapa aku bosan dengan nick yang biasa aku pakai. Aku pun mencoba sebuah nick menarik perhatian. Nick yang menyiratkan fisik tubuhku, tapi tidak vulgar. Dari sekian banyak nick yang query aku, aku tertarik pada sebuah nick yang cukup menggoda. Jnd_37_Jkt. Aku pikir pemilik nick ini pasti seorang janda berumur 37 tahun yang tinggal di Jakarta. Aku membalas querynya.‘hi juga, asl pls..’ balasku.‘kan di nick udah’‘oh iya, tapi Jnd apa tuh?’ tanyaku pura-pura bego.‘Jendral ha3x. gak ding, janda kok’ aku tersenyum melihat kelakarnya.‘oo.. ic’ jawabku.‘asl u dong’ tanya nick itu.‘aku lebih muda gpp nih?’ aku bertanya balik.‘gpp, justru yg muda lebih asik:)’ aku tertawa dalam hati.‘ok, 24 m jkt’ jawabku.‘hihihi.. 24 sih lagi seger2nya tuh ;)’ hmm.. mulai menggoda nih. Kami pun terlibat obrolan yang mengasyikkan. Sekitar setengah jam aku chat dengannya hingga akhirnya kami bertukar nomer telepon.Aku baru saja tiba di rumah ketika tiba-tiba ponselku berbunyi. Hmm.. nomer siapa ini. Aku langsung mengangkat.“Halo..” sapaku.“Rio ya? Udah pulang?” tanya suara di ujung sana yang ternyata suara seorang wanita.“Iya, siapa ya?” tanyaku penasaran.“Hai..” wanita itu menyebut nick yang kugunakan tadi siang.“Tante Rissa ya?” aku mencoba menebak.Terdengar tawa di ujung sana. Betul, Tante Rissa yang tadi siang menggunakan nick Jnd_37_Jkt. Kami pun langsung menyambung obrolan tadi siang. Dari obrolan kami yang akrab aku tahu bahwa Tante Rissa sebetulnya masih menikah. Suaminya seorang pengusaha di bidang makanan ringan yang cukup sukses. Sementara Tante Rissa sendiri aktif sebagai salah seorang manager di salah satu bank asing di Jakarta. Dan seperti cerita-cerita kehidupan kota metropolitan pada umumnya, Tante Rissa jarang sekali bisa merasakan kehangatan suaminya karena kesibukan keduanya yang bertolak belakang. Akibatnya wanita itu sering melepas kesepian dengan gigolo-gigolo simpanannya.Malam itu kami saling bertukar cerita, dan ujung-ujungnya kami pun janjian ketemu. Tante Rissa mengajakku ketemu di Blok M Plaza. Semula aku menolak karena di Blok M cukup ramai, apalagi hari Sabtu. Tapi Tante Rissa beralasan bahwa di situ tempat yang paling aman karena kerabat-kerabatnya jarang sekali ke daerah tersebut. Akhirnya aku ok saja. Kami pun janjian bertemu Sabtu depan.Hampir setengah jam aku menunggu di Pizza Hut sambil mataku mencari-cari wanita berkulit putih dan berambut coklat sepunggung dengan tinggi sekitar 170 cm dan berat 58 kg yang mengenakan kemeja putih tanpa lengan dan celana jeans ketat sebetis. Spaghettiku sudah tinggal separuhnya dan mulai dingin. Aku baru saja akan menyuapnya lagi ketika tiba-tiba salah seorang pelayan Pizza Hut menghampiriku dan memberikan secarik kertas. Dia menggeleng ketika aku tanya dari siapa kertas tersebut. Penuh penasaran aku membukanya.‘CARI SIAPHAA..? I’M BEHIND YOU MY BOY’ aku terkejut dan langsung menoleh ke belakangku. Kira-kira 2 meja di belakangku, aku melihat satu meja yang ditempati 2 orang wanita. Salah satu dari wanita itu melambai ke arahku sambil tersenyum. Aku memperhatikannya dengan cermat. Wanita itu persis sekali dengan ciri yang disebutkan Tante Rissa saat di telepon beberapa hari lalu. Itu pasti dia!! Tapi yang satu lagi siapa ya? Tanpa pikir panjang aku menghampiri meja tersebut, dan wanita yang melambaikan tangan padaku langsung berdiri menyambutku.“Halo sayang..” sambut wanita yang ternyata memang Tante Rissa itu seraya mencium kedua pipiku. Aku membalasnya dengan mesra.“Tante iseng banget sih.. udah nunggu dari tadi juga, untung nggak pulang.” aku pura-pura merajuk. Tante Rissa tersenyum sambil mengacak-acak rambutku.“Eeh.. nggak takut rugi kalo pulang nih? Ada yang mau kenalan sama kamu tuh..” cetusnya sambil melirik ke wanita yang ada di sebelahnya. Kami pun berkenalan. Tante Emma, wanita yang dimaksud ternyata adalah tetangga Tante Rissa. Dari obrolan kami, aku tahu kalau mereka bernasib sama dalam urusan rumah tangga, dan seringkali hunting bareng mencari gigolo-gigolo yang siap memuaskan nafsu mereka.“Gila, Tante pikir nick kamu itu cuma boongan doang..” cetus Tante Rissa sedikit kagum pada tubuhku. Sebetulnya tubuhku tidak atletis seperti tubuh-tubuh idaman wanita. Mungkin dengan tinggi badanku yang 182 cm dan berat sekitar 78 kg aku jadi terlihat tinggi besar.“Iya nih Yo, gara-gara cerita kamu waktu di telepon, Emma jadi kepengen ketemu juga sama kamu.” kata Tante Rissa. Aku mengernyitkan kening.“Cerita? Wah, Tante pake cerita-cerita segala sih sama Tante Emma. Kan jadi..”“Siapa yang cerita, lha wong kamu sendiri yang cerita sama kita..hihihi.” aku semakin tidak mengerti dan menatap Tante Rissa penuh tanya. Wanita itu tersenyum.“Gini lho sayang, waktu kamu telepon kemaren itu Emma juga ada di rumah Tante, jadi kita berdua asyik deh denger cerita kamu yang hot itu hahaha..” aku langsung mencubit pinggang Tante Rissa gemas.Ternyata sejak awal mereka sudah berniat ngerjain aku. Akhirnya kami bertiga langsung cabut ke rumah Tante Rissa yang sedang sepi. Sampai di rumah Tante Rissa kami bertiga langsung menuju ke kamar tidur. Aku baru saja ingin menghempaskan tubuhku di ranjang ketika Tante Emma memeluk tubuhku dari belakang dan menciumi leherku.“Enak aja kamu dateng-dateng mau istirahat.. pemanasan dulu ah hihihi..” celetuk Tante Emma. Dari belakang tubuhku, jemari lentik wanita itu masuk dari sisi kiri-kananku dan langsung melepas kancing kemejaku satu demi satu. Sementara Tante Rissa dari depan merangkul leherku dan mengecup bibirku.“Mmhh.. ayo Yo, kita pengen coba permainan kamu.. hhmmhh..” Tante Rissa melumat bibirku dengan bibir tipisnya yang tersapu lipstik warne merah muda. Ahh.. lembut sekali bibirnya. Aku mencoba mengimbanginya, lidahku menjelajahi mulut Tante Rissa.Sementara Tante Emma baru saja berhasil melepaskan kemeja yang membalut tubuhku. Tante Rissa langsung menghentikan ciumannya dan lidahnya mulai menjelajah leher, dada dan perutku. Di belakang Tante Emma memandikan punggungku dengan lidah dan air liurnya. Gairahku mulai naik. Tante Rissa semakin turun ke bawah dan bibirnya sampai ke batas celanaku. Dengan cekatan jemarinya yang lentik mencopot kancing celana jeansku dan melorotkannya ke bawah. Kemudian dengan liar lidahnya membasahi celana dalam yang membungkus batang penisku.Aku tidak menyadari sejak kapan Tante Emma melepas kaus ketatnya, tiba-tiba saja aku merasakan ada dua gumpalan lembut yang hangat menempel di punggungku. Aku menoleh ke belakang dan mendapati Tante Emma sedang menggesek-gesekkan payudaranya yang bulat dan montok di punggungku. Kedua bibir sexynya yang berlapis lipstik merah bata terbuka seakang mengundang bibirku untuk melumatnya.“Mmhh.. ssllpp.. mm..” tanpa pikir panjang aku langsung melumat bibir sexy itu. Kedua tangan Tante Emma yang lembut menjelajahi dadaku yang telah basah oleh air liur Tante Rissa.Di bawah sana Tante Rissa telah berhasil melucuti celana dalamku, hingga batang penisku yang berukuran biasa saja itu terlihat jelas menantang. Tante Rissa menggenggam batangnya dengan tangan kirinya, sementara kepala penisku diusap-usap dengan jemari tangan kanannya yang lembut sambil sesekali dijilati. Ssshh.. nikmat sekali.Tante Emma mengajakku berbaring di ranjang agar kami bisa leluasa bercumbu. Aku dan Tante Emma pun berbaring di ranjang dengan setengah kakiku masih menjulur ke lantai. Sambil berciuman, kedua tanganku aktif meremas-remas payudara Tante Emma yang montok. Tante Emma memelukku erat-erat. Bibir kami tak henti-hentinya saling melumat.Tante Rissa semakin asyik dengan batang penisku yang mulai mengeras. Dijelajahinya setiap centi penisku dengan lidah dan bibirnya. Ughh.. sampai akhirnya penisku amblas di mulutnya yang hangat dan basah. Kepala Tante Rissa naik-turun seiring kenikmatan yang diberikannya lewat mulut. Sementara kedua tangannya menjelajahi pinggangku.Bosan dengan bibir Tante Emma, lidahku mulai menjalar ke leher dan telinga. Aku mengulum telinga wanita itu yang putih bersih. Tante Emma sampai meremas rambutku karena keasyikkan. Aku terus menjelajahi tubuhnya dengan lidahku, sampai akhirnya aku mulai melumat kedua payudara dan putingnya.“Ssshh..oohh..Rioo..teruss Yoo..” tubuh Tante Emma mulai menggelinjang menahan kenikmatan yang kuberikan. Aku tidak peduli. Lidahku semakin liar menjilati dan mengulum puting susunya yang runcing. Kadang aku menggigitnya dengan gemas. Tante Emma memeluk kepalaku rapat ke payudaranya. Huuff.. hampir sesak nafas aku dibuatnya.Tanpa aku sadari, Tante Rissa sudah melucuti pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat.Wanita itu kelihatan gemas sekali dengan penisku. Padahal ukurannya biasa saja. Dibanding gigolo-gigolo simpanannya pasti penisku tidak ada apa-apanya. Tapi Tante Rissa bernafsu sekali menjilat, mengulum dan mengisap penisku. Hingga akhirnya wanita itu mulai tidak tahan dan tiba-tiba sudah berdiri mengangkangi tubuhku. Tante Rissa berdiri dengan lututnya dan mulai merendahkan badannya. Sebelah tangannya menggenggam batang penisku yang memang sudah keras dan basah oleh air liurnya. Tante Emma yang mengetahui hal itu langsung mengambil alih, tangannya menggenggam batang penisku yang semula digenggam Tante Rissa. Sementara kini kedua tangan Tante Rissa yang lembut bertopang di atas dadaku.Perlahan-lahan tubuh Tante Rissa semakin turun, dan aku mulai merasakan bibir kemaluannya menyentuh ujung penisku. Hhh.. kepala penisku mulai masuk sebagian ke dalam vagina Tante Rissa yang sedikit basah, dan.. bleess!! Amblas sudah penisku di dalam liang kenikmatan itu. Tubuh Tante Rissa naik-turun seiring kenikmatan yang kami nikmati bersama.Sementara Tante Emma langsung menyodorkan selangkangannya di wajahku. Lidahku langsung sigap melumat klitoris Tante Emma yang mulai basah. Posisi Tante Emma berhadapan dengan Tante Rissa, sehingga mereka berdua menindihku sambil berciuman. Aku tak bisa melihat karena wajahku tertutup kemaluan Tante Emma, tapi dari suara mereka aku tahu betul bahwa mereka tengah berciuman dengan penuh gairah.Tak lama kemudian aku mulai merasa dinding vagina Tante Rissa mulai berdenyut-denyut. Tubuh wanita itu mulai menggelinjang tak karuan menahan rasa nikmat. Tante Emma kini tidak mencumbu bibir Tante Rissa lagi, tapi menunduk ke arah penisku dan vagina Tante Rissa yang sedang asyik menyatu. Tante Emma menjilati kemaluan kami bergantian. Akkhh.. semakin nikmat saja rasanya.“Ssshh.. Riioo.. aahh..” Tante Rissa mencapai klimaksnya. Penisku banjir oleh lendir kenikmatan yang mengalir dari dalam vaginanya. Ayunan tubuhnya semakin pelan. Kemudian wanita itu mencabut penisku dari vaginanya dan memberi tempat untukku dan Tante Emma melanjutkan permainan.Tante Emma rupanya menginginkan posisi lain. Wanita itu mengambil posisi nungging di atas ranjang. Dengan gairah yang masih penuh, aku menghampiri liang kemaluan yang menantang itu. Perlahan aku arahkan penisku yang semakin keras ke dalam vagina Tante Emma. Sllpp.. bbleess.. Vagina Tante Emma yang basah betul-betul menelan penisku. Pantatku maju-mundur memberikan kenikmatan untuk Tante Emma. Sementara kedua tanganku asyik meremas kedua payudaranya yang bulat dan montok itu.“Aakhh.. Yoo.. sshh.. sshh.. oohh..” Tante Emma merintih menahan rasa nikmat yang kuberikan. Hmm.. liang kemaluan Tante Emma betul-betul mencengkeram penisku. Nikmat sekali rasanya. Tadinya kupikir ibu-ibu seperti mereka liang vaginanya sudah lebar, tapi Tante Emma dan Tante Rissa kok masih sempit ya.Tubuh Tante Emma mulai menggeliat-geliat. Wanita itu menjatuhkan tubuhnya hingga kami berdua melakukannya dengan posisi menyamping. Kemudian tubuh kami berguling hingga tubuh Tante Emma kini berada di atas tubuhku. Kemudian wanita itu bangkit tanpa melepas vaginanya dari penisku. Lantas Tante Emma berputar, aahh..aku merasa penisku dipelintir di dalam vagina Tante Emma, nikmat sekali. Akhirnya aku ‘terjebak’ dengan posisi woman on top. Tante Emma tidak menaik-turunkan tubuhnya tapi memutar pinggulnya. Uugghh.. gila, enak sekali. Aku sampai mengejang menahan rasa nikmat.Tubuhku pun ikut bangkit untuk memeluk tubuh montok Tante Emma. Bibirku melumat kedua puting payudaranya untuk menambah birahinya.“Sshh.. Riioo.. aakkhh..” Tante Emma mengerang menahan nikmatnya. Tante Emma mendorong tubuhku hingga terebah, dan wanita itu kembali memutar tubuhnya membelakangi aku. Kemudian Tante Emma itu kembali merundukkan tubuhnya tanpa melepas penisku dari dalam vaginanya. Otomatis tubuhku mesti bangkit lagi, dan kami kembali dalam posisi doggie style. Ugghh.. pantatku kembali mengayunkan rasa nikmat di vagina Tante Emma.Tiba-tiba dari arah belakang aku merasakan sesosok tubuh yang mulus merapati punggungku. Akkhh.. Tante Rissa yang sudah kembali bergairah memelukku dari belakang. Hhhgghh.. birahiku semakin naik ke ubun-ubun. Tubuhku menggelinjang di pelukan Tante Rissa. Tanpa sadar ayunan pantatku semakin cepat. Aku merasa tubuh Tante Emma juga bergoyang menahan rasa nikmat.“Sshh.. aahh.. Riioo.. bentar lagi nih..” Tante Emma mendesah. Aku berusaha bertahan untuk menunjukkan keperkasaanku. Tapi gangguan Tante Rissa yang menjilati telinga dan tengkukku membuatku tak kuasa menahan birahi.“Aaahh.. Yoo..” Tante Emma mencapai klimaks. Aku mencoba bertahan, namun rembesan lendir dari dalam vagina Tante Emma yang membasahi penisku membuat tubuhku tak kuasa menahan nikmat. Crroott.. ccrrott.. croot.. ccroott.. ccrroott.. sekitar lima kali penisku menyemburkan sperma kuat-kuat ke dalam vagina Tante Emma. Kedua tanganku meremas pinggang Tante Emma. Sementara dari belakang Tante Rissa mendekap tubuhku erat-erat.Itu untuk pertama kalinya aku berbagi kenikmatan birahi dengan wanita yang jauh lebih tua dariku. Hari itu kami bersenang-senang dua kali lagi. Sorenya aku terpaksa harus meninggalkan rumah Tante Rissa, karena anaknya sudah pulang. Tapi Tante Emma mengajakku untuk bermalam di rumahnya. Dan malam itu aku dan Tante Emma bersenang-senang sampai pagi. Ternyata Tante Emma memiliki banyak sekali sex toy di rumahnya. Aku betul-betul enjoy malam itu karena Tante Emma memperkenalkanku dengan banyak variasi permainan seks.Sejak saat itu aku sering melayani nafsu birahi mereka mereka. Kadang berdua, kadang bertiga. Namun sepeser pun aku menolak dibayar, karena aku melakukannya atas dasar suka dan fun saja. Dari Tante Rissa aku mendapat beberapa kenalan wanita teman-teman kantornya yang juga kesepian, dan kadang aku juga diminta melayani nafsu mereka. Kalau dari Tante Emma, aku dikenalkan pada adik iparnya yang baru berumur 32 tahun, namanya Leni.Tante Leni belum menikah dan masih virgin. Namun wanita ini cukup nakal dalam urusan seks. Lucunya aku sering diminta Tante Leni untuk memuaskan hasratnya tapi hanya sebatas petting dan oral seks. Ternyata Tante Leni punya gank dari teman-teman kerjanya yang sama-sama masih perawan, tapi punya minat yang tinggi dalam urusan seks. Kadang aku diajak berpesta dengan mereka, tapi hanya sebatas petting dan oral. Lucu juga, tapi kadang bete. Habis kadang kalau birahiku sudah ke ubun-ubun aku sudah nggak tahan lagi. Kalau sudah begitu, selesai berpesta dengan mereka aku suka menghubungi Tante Emma untuk melanjutkan kenikmatanku yang tertahan.Mungkin lain kali aku akan cerita tentang pengalamanku dengan Tante Leni. Buat teman-teman yang mau berbagi pengalaman denganku silakan saja kontak via email.Tamat
Posted by MyBlogspot at 4:27 AM 0 comments

Berahi di Atas Kereta Api
Perkenalkan, nama saya Maimunah, saya sering dipanggil Munah atau Monah. Almarhum suami saya adalah seorang Kapten kapal suatu perusahaan angkutan laut swasta. Umur saya sekarang 46 tahun, dengan dua orang anak yang sudah berumah tangga. Meskipun umur hampir setengah abad, kata orang saya masih cantik dan seksi. Pekerjaan saya sekarang adalah sebagai pedagang konveksi, bahan pakaian saya buat di Yogyakarta, dan dikirim ke Jakarta. Tulisan di bawah ini adalah pengalaman pribadi saya waktu pertama kali berkencan dengan pacar saya.Entah sudah berapa kali saya naik kereta api malam begini, baru malam ini hati saya berdebar-debar. Ada yang saya takuti? Sama sekali tidak. Jantung saya berdebar-debar karena penumpang di samping saya yang sejak tadi merebahkan kepalanya di atas bahuku. Penumpang itu, seorang laki-laki ganteng yang memperkenalkan dirinya, namanya Nana Permana. Dia berumur kurang lebih 20 tahun lebih muda dari saya, dengan tubuh yang tegap dan kulitnya yang bersih. Meskipun sebagian besar penumpang di atas K.A. VIP Argo Dwipangga sudah lelap, mata saya bahkan tidak mau saya pejamkan. Padahal waktu itu arloji sudah menujukkan pada angka satu. Jam satu malam. Tidak ada lagi suara orang bercakap-cakap atau bergurau. Semua sudah larut dalam mimpinya sendiri-sendiri. Jantungku tambah berdebar ketika dari balik selimutnya, pemuda tadi menyentuh dada saya yang juga tertutup selimut.Ketika jari-jari tangan kanannya mulai meraba-raba payudara saya, rasanya saya mau berteriak keras-keras ingin memberontak karena kehormatan saya sebagai janda seorang Kapten kapal sedang dinodai. Tetapi saya malu. Nanti orang segerbong akan terbangun semua. Terpaksa saya biarkan saja. Rabaannya makin lama makin aktif. Mula-mula dielus-elusnya seluruh permukaan buah dada saya, lalu diremasnya pelan-pelan. Kadang, buah dada saya ditekan-tekan, lalu diremas-remas lagi. Demikian berganti-ganti payudara kanan dan kiri. Setelah meraba, menekan dan meremas-remas, putingnya dipilin-pilin di antara jari telunjuk dan ibu jarinya. Mula-mula terasa geli, tetapi lama kelamaan terasa nikmat. Payudara saya memang besar, seperti juga pantat saya. Meskipun payudara saya itu tidak lagi kencang seperti waktu muda, tetapi isinya masih padat. Perasaan apa ini? Mungkin perasaan nikmat yang tidak pernah saya rasakan lagi setelah 10 tahun ditinggal suamiku karena dia telah meninggal. Sejak itu, buah dadaku tidak ada yang meraba, demikian juga vaginaku tidak ada lagi yang “mengisi”. Tetapi malam ini, kurasakan kembali kenikmatan itu. Apalagi tangan kiri Mas Nana, juga mulai meraba pantatku.Tidak itu saja. Tangan pemuda itu juga mulai turun, mengelus-ngelus perutku. Ke bawah lagi, tangan itu menggelitik vaginaku. Mula-mula bibir vaginaku diusap-usap dengan keempat jarinya, sambil ibu jarinya menekan-nekan klitorisku. Rasanya semakin nikmat. Kini saya tidak lagi dan berniat akan berteriak. Saya menikmati perangsangan pada vaginaku. Belum lagi sesekali jari telunjuknya dimasukkan ke liang vagina. Pelan-pelan jari itu diputar mengelilingi seluruh dinding vagina, sambil dimasukkan lewat bibir vagina dalam (labia minora). Aduh, bukan makin. Birahiku semakin terbangun setelah sekian lama saya tidak merasakan birahi yang memang sudah saya tunggu-tunggu. Cairan vagina mulai merembes dari dalam vagina. Saya rasakan debar jantung saya semakin kuat, nafasku sedikit tersengal. Tetapi di tengah gejolak berahiku tersebut, pemuda tadi berbisik, “Kita lanjutkan, di kamar kecil. Saya tunggu!”Entah setan betina mana yang telah merasuki tubuhku. Yang jelas, bagaikan kerbau dicocok hidungnya, beberapa menit kemudian, saya menyusul pemuda tadi. Sampai di depan kamar kecil, pintunya sudah dibuka oleh Mas Nana. Saya kemudian masuk.“Aduh.. ibu cantik sekali..”Tersentak juga saya mendengar ucapan pemuda tadi (Cantikkah saya?), tentu. Mana ada janda seorang Kapten kapal yang tidak cantik. Kalaupun ada, jumlahnya tidak banyak. Seberapa cantikkah? Tidak perlu susah-susah membayangkan. Kata orang, saya mirip artis film hot Eva Arnaz, itu artis yang lama pacaran dengan Adi Bing Slamet itu. Namun belum sempat saya menyambut ucapan pemuda yang wajahnya imut-imut mirip bintang sintron Anjasmara, leherku sudah dipeluk dengan kedua tangannya.Bibirnya segera menerkam dan melumat bibir saya. Ditekannya kuat-kuat, sampai hidung saya tertindih hidung Mas Nana. Karena jadi sulit bernafas, tanganku mendorong dada Mas Nana. Tetapi Mas Nana bukannya mundur, tetapi justru serangannya semakin menggebu, hanya sekarang ke wilayah leher, bawah telinga, serta daerah dagu. Itu semua adalah daerah yang sensitif bagi wanita. Mungkin parfum lembut yang saya pakai ikut juga merangsang nafsu birahi Mas Nana, terlihat dari gerakannya yang seperti harimau kelaparan yang ingin cepat-cepat merobek dan memamah mangsanya. Saya sendiri sangat terangsang dengan bau parfum rambut dan body-lotion Mas Nana. Dan gelegak birahiku itu cukup dipuasi dengan amukan nafsu birahi serangan total Mas Nana.Disamping wajahnya yang dienduskan ke seluruh tubuh saya, kedua tangannya seolah memegang kemudi yaitu buah dada saya. Meremas, menggoyang-goyang, memutar-memutar dan entah diapakan lagi, semuanya memberikan kenikmatan yang luar biasa. Dengan menempelkan penisnya ke vagina saya, saya seolah diajak terbang memasuki alam maya surga kenikmatan yang sudah lama tidak saya rasakan. Pegangannya ke payudaraku kadang dipindahkan ke alat vital saya, dielus-elus, ditarik-tarik klitorisnya. Rasanya diperlukan lima pasang tangan lagi untuk dapat meraba, menggerayangi, memijat-mijat seluruh tubuhku yang sintal ini sekaligus. Kemudian pindah lagi, sekarang kedua telapak tangannya mencubit dan mencowel pantatku seperti mencowel kue.Karena terasa sakit, dengan manja saya membisikkan, “Sakit Mas..”“Habis gemes siih..” jawabnya sambil mencowel lagi.“Aduhh.. Mas.. jangan.. sakit.. sakit sekali.. Mas nakal..” desahkuLama-lama saya tidak kuat lagi bergumul sambil berdiri seperti ini. Denyut jantungku makin meningkat, mengalirkan aliran listrik kebirahian di sekujur tubuhku. Ditambah lagi dengan sentuhan benda bulat, padat dan hangat yang sejak tadi berada di antara kedua pahaku.“Mas Nana.. saya sudah ngga kuat Mas.. masukkan sekarang Mas..”“He ehh.. iya.. iya.. sayang..” katanya terbata-bata.Saya didudukkan di atas wastafel, setengah duduk setengah berdiri. Dan benda nikmat itu pelan-pelan dimasukkan ke liang vagina saya.“Bleess..,” bunyi batang kejantanannya memasuki liang nikmatku.“Aduh.. nikmatnya..” teriakku dalam hati.Setelah masuk, penis itu tetap diam, tidak ditarik keluar. Ini merangsang dinding bagian dalam vaginaku yang langsung mulai meremas-remas benda hangat tadi. Saya rasakan vaginaku seperti berdenyut. Orgasmus. Oh.. alangkah nikmatnya. Meremas secara ritmis, mula-mula kuat, lama-lama melemah seiring dengan dengusan nafasku yang makin cepat dan tidak teratur.Ibarat seorang musafir yang sudah berhari-hari kehausan di tengah padang pasir, itulah rasa nikmat yang saya dapatkan lewat vagina saya. Sudah 10 tahun tidak diberi “makan”. Kenikmatan ini terulang lagi manakala sambil menciumi pipi dan belakang telingaku, batang kemaluan Mas Nana dimasuk-tarikkan ke liang vagina saya yang merekah. Listrik birahi makin meningkat voltasenya. Entah berapa kali vagina saya ber-orgasmus secara beruntun dalam jarak yang demikian pendek. Mungkin lima kali atau lebih saya merasakan orgasmus. Pria yang sudah tua atau kurang perkasa biasanya sudah “loyo” saat batang kemaluannya “dikunyah” vagina wanita seperti saya. Meskipun oragasmus-ku sangat kuat, tetapi batang kemaluana Mas Nana tetap kuat, padat dan hangat. Tidak kendor, loyo atau kempes.“Hebat benar lawan mainku saat ini.” kata saya dalam hatikarena merasakan nikmat tida tara.Kini badan saya mulai lemas. Orgasmus yang saya rasakan memakan energi yang cukup banyak. Ya.. seperti energi seseorang yang bergulat sambil berlari. Keringat panas keluar dari tubuh saya bercampur dengan keringat Mas Nana yang benar-benar menaikkan birahi kami.“Saya tembakkan sekarang ya.. yang.. sayang..?” bisiknya lembut.“He.. ehh.. saya sudah terangsang sekali Mas..”Kini batang kejantanan Mas Nana mulai “memompa” vaginaku. Masuk-keluar dan terus masuk-keluar. Mula-mula pelan kemudian makin lama makin cepat. Vaginaku terasa seperti di”charge” (disetrum listrik).“Terus.. terus.. masuk-keluar.. masuk-keluar.. in-out.. in-out.. terus..” pintaku dalam hati karena membawa perasaan yang luar biasa.Saya tidak bisa membayangkan wajah saya. Saya juga tidak dapat membayangkan rambut saya yang sudah diacak-acak jari Mas Nana saat menggumuli saya. Tetapi saat batang kejantanan itu dipompakan ke vagianku, saya tidak dapat menceritakan rasanya. Bila saja saat ini saya terbaring di tempat tidur, saya pasti akan bergolek menggeliat-geliat seperti cacing menari di saat kepanasan.Tiba-tiba, “Dukk..!” batang kejantanan milik Mas Nana berhenti bergerak, masuk sangat dalam ke liang wanitaku. rupanya dia mengalami ejakulasi. Air mani Mas Nana meyemprot ke dalam liang vagina saya. Rasanya saya seperti kram. Pantat Mas Nana secara refleks saya tarik dan tempelkan kuat-kuat ke permulaan vagina saya. Saya lihat Mas Nana menikmati sekali puncak kepuasan itu, demikian juga saya. Nafas kami mulai mengendor. Rasanya seperti baru saja megikuti lomba lari cepat. Kami berdua mandi keringat. Keringat birahi. Keringat kenikmatan di atas sebuah gerbong kereta api yang sedang berjalan.Tamat
Posted by MyBlogspot at 4:25 AM 0 comments
Monday, April 27, 2009

Bas Mini
Aku ni seorang pemalu. So tak de lah teman-teman perempuan ni, walaupun ketika di ipt dulu.So apa yang nak aku ceritakan ni adalah kisah aku naik bas mini.Mula kerja lepas graduate, tahulah mana ada duitkan untuk beli kenderaan sendiri. So bas minilah jawapannya.Pendekkan cerita ya, mungkin ramai yang tahu macamana hal bas mini kat kl yang sesak ni. Aku ni pemalu, so ada gak tengok orang buatkan, tapi aku takut nak buat walaupun keinginan tu kuat. Kekadang tengok kesihan kan. Di takdirkan pada satu hari selepas kerja, hujan lebat. Lepas hujan orqng kl mulakeluar pejabat, tentu penuhlah stesen tunggu bas tu.So antaranya akulah.Tak lama lepas tu bas no. XX pun sampai. Aku naiklah walaupun sesak. Tak de pilihan. Dalam berpusu-pusu nak naik tu, betul-betul depan aku seorang awek lah(selau bertembung tapi tak pernah tegur) pakai kebaya lak tu (pakaian kegenmaran aku tu. Dah tolak- menolak.. tersondollah awek tu, adik ake kena kat punggung dia, mak uuii.. lembutnya.. tetiba je adik aku keras.. nafsu ghairah mulalah tu...so aku naiklah .. dalam bas yang sesak tu.. aku yang dah stim ni... tengok-tengok gak reaksi awek tu...muka dia selamba je.. aku betul-betul berdiri sebelah dia, so, driver bas mini ni kau orang tahula.. selagi boleh muat, semua orang di angkutnya.... last sekali... position aku... memang betul belakang awek tu.... tapi time tu walaupun adik aku dah keras tapi aku control lagi position aku... antara kena tak kena lah... adik aku tu ngan punggung dia.. aku tengok lagi reaksi dia takut dia marah kan.. tapi selamba je...Akhirnya goyangan bas tu mengakibatkan adik aku ni beberapa kali melekap kat punggungnya. Aku dah betul -betul stim. Sesekali tu, punggung dia lak yang langgar adik aku, aku rasa melawan ni, so aku pun yang dah sedikit berani tu, tak fikir panjang, terus je position betul-betul adik aku tu kat alur punggung dia, (kau orang faham kan)....aku lekapkan terus kat punggung dia... uuui best nya... (first time lah katakan)''ahhhhhhhh(tapi dallam hati lah..... dalam hati aku... sorrilah kat awek tuu.......aku terus lekapkan adik aku tu kat alur dia... awek tadi aku tengok mula nafas.. lain macam.. macam mengetap gigi tapi tak ketaralah...kekadang lagi dia tonggeng.. aku yakin mesti dia rasa adik aku yang besar tu.......Bukan nak cakap besar tapi 'adik' aku ni ukur lilit besar... panjang standard ... (tu yang aku compare dari apa yang aku baca dalam buku).. Nasib baik position 'adik' aku ni betul. kalau tak senak....Berbalik kat awek tu tadi.. muka dia selamba je. 'Adik' aku ada lagi kat lurah dia tu. akhirnya sebab ada yang dah turun bas.. so bas tu dah kurang orang lah.. so aku... pun tak boleh lah lagi kat belakang awek tu.. nanti orang lain apa lak kata kan.. so aku berdiri betul-betul kat sebelah dia.... Sesekaali tu dia jeling kat aku... tapi aku rasa tak ada kemarahan dalam jelingan tu.. macam ok je... Aku rasa response baik ni.So, sampai di destinasi, awek ni turun dulu, aku pun ikut turun walaupun tempat berhenti aku adalah 5 km lagi.Masa aku turun tu tangan dia terhayun kat aku, tak tahu sengaja ke tak . tetiba je aku mendapat semangat terus aku turun sama dengan dia. Stim dan ghairah punya pasal.Lupa malu aku, terus aku tegur dia, Mula tak confidence gak, tapi aku tegur terus je jawab kira ok ni... katanya nama dia marliana (nama betul, lagipun bukannya kau orang tahu siapa dia kan). Dia tinggal rumah bujang. By the way, kawasan perumahan kan, adalah gerai makan tepi jalan tu, terus aku ajak dia makan. Dia setuju. Dalam makan tulah, aku berbual-bual dengan dia. Mula-mula aku tak cerita pasal dalam bas tadi,takut tak sama pemikiran kan. Tak confirm lagi. So, kau orang tahu, aku try test;lah dia ni. Aku positon kan diri aku supaya lutut aku kena kat lutut peha dia...(meja gerai kan kecik kan) so aku pun pelan-pelan gesel lah ..., tiba-tiba dia tarik kaki dia, berdegup jantung aku. Aku ingat dia marah, ali-alih dia senyum cerita lain... yakinlah aku malu-malu kucing ni...So, agak-agak setengah jam berbual tu, entah macamana... ghairah agaknya.. terpacullah soalan.. yang aku tak terfikir nak tanya (segan...)"Biasa ke naik bas sendat-sendat ni: soal aku.... "apa nak buat ... terpaksa... " dia tersenyum semacam je tak pandang aku.... senyum ada makna ni.... positif..."kenapa senyum ?soal aku lagi... " I rasa tadi.. " jawabnya..... " rasa apa ? tanya aku .. saja...antara dengar tak dengar je jawab dia.... dia senyum.... takpelah.... forget it" katanya.. aku tersenyum... So tiba masa dia pun nak balik..Aku offer lah dia .. hantarkan dia balik.. malamlah katakan.. kot ada anjing ke .. apa ke..... So dia setuju.. Sambil tu kita orang boraklah lagi... aku buat jenakalah kan... (biasalah yang ada double meaning tu).... dia ni sporting layan je... gurauan aku tu.... aku rasa nak peluk dia je masa tu gak... tap aku sabar... sebab yelah kalau dia tak nak,.. tak suka, aku takut gak.. tapi aku tak kesah.. gentlemen kan...masa tu nak pukul 8.00 malam dah.... Katanya kawan dia tak balik lagi.. dia orang rajin OT,pukul9.00 baru keluar. Entah macamana, mungkin dah rezeki aku hari tu.... dia tertinggal kunci pintu depan, ada kunci pintu belakang je.... So sekali lagi aku offer hantar dia ke belakang rumah... umah teres kan... jauh nak pusing tu... lagipun jalan belakang gelap...Sampai je kat pintu belakang. Dia pun carilah kunci dalam beg dia. Gelapkan.. so aku offerlah lighter aku jadi lampu suluh... so aku dengan dia rapatlah.. kunci tu dpat.. so dia nak bukak la mangga tu.. entah macamana kunci tu jatuh.. terus dia tunduk nak ambik.. apa lagi.. punggung dia yang pejal dan lembut tu kenalah kat 'adik' aku.... aku lak antara sengaja dengan taklah... ahhhhhh.... sedap tullll.... "oppppsss sorri.. katanya.. aku kata " tak pe" dalam hati aku.. kau orang tahulah..Bukak je pintu grill tu... dia ajak aku masuk.. Aku serba salah... tak pernah aku berdua-dua ni.... tapi dalam keadaan ghairah dan dah stim tu... aku masuk gak... dia suruh aku duk kat kerusi kat ruang tamu.. dia kata dia nak buat air.. (biasalah kan orang melayu.. tamu datang air mesti disediakan...)aku lak tak boleh boleh duk diam..... tak lama lepas dia masuk ke dapur aku pun pergilah ikut ke dapur..... sebab ingat nak berbuallah sambil buat air tu dengan dia... sampai je..... aku tengok dia dari belakang.. (pakaian keje lom tukar lagi).. aku terus ke belakang dia .... rancangan aku nak berbual... tu mati begitu sahaja... "inaaa...''' kata ku dengan lembut..(macam dah berkasih bertahun-tahun lamanya) adik aku sengaja aku.. kenakan kat punggung dia.... dia mula cuba mengelak.. tapi aku ... kejapkan... pelukan ku dengan lembut...lagi.. "inaaa.. sayng...'' kata ku lagi.... dia tak cuba mengelak lagi.. dia dia mula mengetap bibir dia.... tiba-tiba dia terus pusing dan memeluk kau.. pelukan nya bertambah erat.... aku balas pelukannya dengan lembut sekali.....aku ciumbbibirnya.. (french kisss).. ahh... ahhhhhh.. suaranya bila aku isap leher dan telinganya.. dia bertambah stim...."I dah lama stim kat u sejak dalam bas tadi... bisik ku" "I pun.... " rengeknya..... bertambah stim dan semangat aku.......terus aku pandang dia dengan sayang....''' kita masuk bilik .. ina..'' dia angguk.... matanya separuh terlelap.. kuyu lah katakan.. masuk je.. dia terus gomol aku.... aku pun dakap dia.... isap lehernya.. telinganya.. tangan dia dah pegang adik aku.. terasa usapan nya... slowly aku lepaskan dakapan ku...." abang bukak pakaian u ya....? pinta ku... dia menggangguk.. matnya kuyu.. aku pun slowly bukakan naju dia... bra dan seluar dalamnya.... lepas tu pakaian aku lak... dia hanya melihat aku perlahan-lahan membuka pakaian ku.. tapi aku buka seluar ku dulu.. kemudian baru baju ku... dia hanya melihat.... 'adik' ku yang tegang... terus mengapai dan mengusapnya.... aku terus digomol dan menggomol.. teteknya... sederhana besar tapi putih.... aku isap dan nyonyot putingnya.. aku gentel.. puting yang sebelah lagi.... tiba-tiba.. dia kata dalama keadaan kuyu... bang... jangan masuk yaaaa..""Abang tak kan masuk " sebab aku memang tak nak hilang teruna ku dan aku tak sanggup mengambil perwan wanita.. (ini prinsip aku).. bertuah aku... dapat dia ni... sebab sama fikiran dan kehendak.... mula risau gak.... takut dia jenis heavy kan.... sebab aku ni suka buat orang puas....., sambung cerita .. kita orang buat.. macam-macam stail.. terutama gaya 69.. kegemaran aku tu.. aku main ngan lidah.. kenetit dia tu.. mendesah bunyi dia.. lagilah semangat aku menjilat kelentitnya..aaaaahhhhhsambil tu dia kulom.. 'adik ' ku... rasa nak tercabut.. lagi dia kulom dengan ghairah lagi aku jilat..... dan main kelentit dia dengan ghairah.... last sekali kami berdua puas.... memang puas.... first time katakan.. balun abis leee..." terima kasih bang...... " katanya....." sebab tak masuk ..." katanya.. " abang pun tak nak masuk.. kata ku lembut...So nak jadikan cerita sejak tu aku pakat dengan dia, kita kawan dan apa yang kita buat hanya simpan kat diri- masing-masing je.. maknanya.. walaupun bertembung balik keje.. kita buat tak kenallah.. tapi pahamlah masing-masing kan... kalau kami berjalan kami akan berjalan kat area yang orang tak kenal ... macam tulah.. strategi kita orang..So naK dijadikan cerita kita orang buatlah beberapa aktiviti "fun sex" yang menarik dan mendebarkan....Contohnya masa aku bawa dia ke Cameron. Aku berhenti kejap lah nak ke tandas awam tepi highway tu. Aku kata kau nak ke tandas kejap. Tapi sebenarnya aku ada plan sendiri. Aku pergi tandas lepas tu aku buka seluar dalam aku dan paaki balik seluar (seluar officelah kan). Just imaginelah pakai seluar tak pakai seluar dalam... kalu tak tegang 'adik' aku tu tak pelah tapi kalau tegang macamana.... So aku terus je ke kereta.. buat tak tahu je.... Aku pun berbual-bual dengan dia.... "adik' aku ni.. pun tegang... (tak tahulah kau orang ...... tapi 'adik' aku ni mudah sangat menegang.... So aku buat tak tahu je.... tapi jelaslah kelihatan bonjolan tu.... Dia sesekali menjeling ka situ.. aku perasan tapi buat tak tahu je...." ehh.. you tak pakai seluar dalam ke" titiba dia cakaop....."kenapa..." tanya ke... "tu..." mulutnya menunjukkan tempat bonjolan tu...kalau nak tahu checklah.." kata ku.. camana nak check katanya... " bukaklah..."So slowly dia bukak..zip seluar aku... takut gak aku kang tersepit kang kat zip tu.. kes naya je.... Tetiba toing.. terbonjol... "wowwww..." dia separuh menjerit... "satu permandangan menarik" pujinya....dia kata terus usap.. 'adik' aku dengan penuh kasih sayang... pehh.. best nya.. aku bawa slowlah kereta tu.. nanti nahas naya je...kan"Adalah bebrapa lagi imiginasi sex yang aku buat dengan dia... (yang mana sempatlah).. aku sempat keluar dengan dia 3 kali je.... lepas tu..nasib tak baik.. dia pindah keje ke Perak.. hometown dia... baru sebulan kenal... dengar dah kahwin.. moga dia berbahagia.. tapi rahsia.. tetap disimpan...jadi kenangan..Finally., aku pun tukar keje ke Seremban, Negeri Sembilan, so lama dah tak buat 'fun sex' ni (sejak tak jumpa ina lah) So sesiapa yang ingin berkenalan dengan aku, emellah aku, kita kawan..For sure you orang tak rugi kawan dengan aku...boleh bawa kawan, janji rahsia dipegang ok.. aku aku ni sporting, imiginasi sex hebat , enjoy dan update selalu, slow dan gentle dan boleh jadi rush jika u nak.... emel saya di terunaNS@hotmail. OK bye... Wassalam
Posted by MyBlogspot at 12:48 AM 0 comments

Bohsia
Originally from Honey69. HTMLized by SpermaMinggu lepas gua ada lepak kat Hard Rock CafĂ© dari pukul 6 petang lagi sebab dah nak release tension sikit. Dalam pukul 8.30 tu kira dah ada orang ramai juga, gua nampak ada dua orang awek duduk semeja…bersembang. Cun habis, kalau nak suruh pilih tu susah, seorang tu rambut nampak macam dah dye kemerahan paras tengkok pakai t shirt yang senteng sampai nampak sikit perut dia, putihhhhh. Tetek dia ni cool, pejal aje nampanya, pakai pulak skirt pendek warna hijau gelap. Gua nampak jelas sebab meja dia orang tak jauh dan beriring dengan meja gua.Seorang lagi tu macam anak mami sikit, rambut kat bahu, lebat, pakai t shirt pendek juga, ishh, tetek lagi best dari yang sorang lagi tu sampai macam nak terletak aje kat atas meja. Muka diaorang ni macam teenagers lagi paling tua pun 19 tahun.Gua ni muka kira ok juga pun ada mix mamak sikit, katala hindustani orait? Sebab ayah gua ni campur pakistani dan orang kashmir. So gua biasala jual muka, jarang orang tak respond.Gua panggil waiter, suruh dia hantar dua fruit punch kat girls tu. Gempak jugak dia orang tengok gua bila waiter tu hantar minuman, tapi mereka tak tolak..orait! pancing dah hampir mengena. Gua cuma raise gua punya glass aje kat dia orang, ada respond! Sorang yang macam anak mami tu senyum habis, sorang lagi tegelak kecil.Gua pun make a move la kemeja girls tu…"Hi, I'm Razlan…may I join you" dia orang gelak…tapi bila I hulur tangan disambut mesra so gua pun duduk ajela kat sebelah seorang tu yang nama nya Khaty, yang anak mami tu Adlene…nama samaranle tu.Kita orang pun sembanglah, rupanya diaorang ni college students kat Subang Jaya, ambik course MIS, sekarang ni dok lepak sebab dah habis exam. BF ada dan ramai pun tapi malam ni semua orang tu sengkek, so dia orang ni lepak sendirila.Sembang punya sembang, gua ajak dia orang round KL sebab diaorang came by cab aje so gua setuju hantar balik kat rumah sewa diaorang kat Subang Jaya sana, USJ1 kat apartment. Share 5 orang. Dia orang berdua ni memang sah 19+.Gua pun dengan gentlemenya hantar diaorang balik, masa tu dah nak pukul 1 pagi, lepas late supper kat Bangsar.Malam esok gua dah ajak Adlene dan Khaty dating bertiga.Keesokkanya gua pickup diaorang ni tepat jam 8.malam, Adlene pakai T shirt ketat warna putih, tulisan DKNY dengan skirt singkat warna hitam, Khaty pakai T shirt oren ketat dengan skirt pendek warna putih…huyoooo…..batang gua memang suka pandangan camtu, gua menegok air liur.Gua belanja diaorang makan kat Rama V di jalan U thant, mahal juga….dekat dengan 3 ratus hangus.Lepas tu gua ajak diaorang lepak kat aprtment gua di KL Plaza tower…gua tinggal sorang sebab nak privacy. Mula-mula diaorang apprehensive tapi gua kata yang gua cuma sorang, they all berdua. Tak sampai 1/2 jam kita orang sampai.Apartment gua tak messy sebab gua ni agak kemas orangnya, ada 29" TV, DVD player dsbnya so complete juga.Gua pasang Astro, diaorang lepak atas sofa panjang depan tv, gua ambil coke dalam fridge.Adlene ni macam nakal dan miang sikit bila cakap dan gurau tu dok asyik nak pukul-pukul orang aje, memang gua suka…Khaty pula kuat gelak, sampai macam bergerak-gerak tetek dia yang menggunung tu. Memang geram tengok diaorang ni.Gua memang ada tanya tentang pakwe diaorang tapi takde yang steady, ringan-ringan tu diaorang dah biasa buat.Gua pun untuk beralih topik cadangkan kita tengok filemCD yang panas sikit….diaorang gelak, Khaty langsung tersipu-sipu so gua cepat-cepat capai Cdnya dan pasang cerita Jepun. Memang ada jalan cerita tentang budak sekolah main dengan drebar bas…hardcore habis. Gua tengok Adlene asyik mengepit-ngepit pehanya sendiri dan Khaty macam sesak nafas aje. Nampak sangat dadanya berombak turun naik, kalau tak pakai bra tu memang sah nipple dia dah keras menonjol.Filem lebih kurang 20 mins, gua tengok Adlene dok mengelisah aje, pehanya kadang terbuka sikit dan tertutup tangan dia seakan meramas cushion sofa tu. Si Khaty dak duduk kat carpet dibawah sambil meniarap, pinggulnya kadang-kadang bergoyang. Gua bangun buat-buat nak ke toilet tapi on the way tepok bahu Adlene sambil buat insyarat dengan kepala gua suruh dia ikut, macam nak melompat gua bila Adlene bangun terus, Khaty dah tengah syok macam tak peduli. Gua pegang tangan Adlene sambil pimpin dia kedalam bedroom gua. Ada katil besar dengan tilam dreamland. Gua pasang aircond, namapaknya dah tak payah nak bercerita panjang lagi, gua terus mencium bibir Adlene yang bergintu gelap…manis sekali, dia membalas. Gua tanpa takut melorot skirtnya kerana zip dah gua tarik dari belakang, dia pakai undies merah! Dengan high waistline tapi low cut…gua kira syok habis. Tapak tangan gua gua lekapkan betul-betul kat vaginanya, langsung tak marah malah dia pulak dok bukak zip seluar gua. Batang gua yang panjang, batang hindustan pun keluar megah sebab gua ni memang tak pakai seluar dalam. Tanpa disuruh Adlene melutut dan menjilat-jilat kepala batang gua yang memang sudah laparkan pantat teenager tu.Kuluman Adlene sungguh berkesan, gua macam terangkat kaki dibuatnya. Habis batang gua di jilat licin macam budak kecil hisap ais krim magnolia lolipop.Gua terus menyingkap baju si Adlene ni, nampak bra dia warna merah juga….satu suit le tu, jenis mahal pulak. Gua tarik cangkuk belakang dia dan terus meleraikan bra tu dari badan Adlene. Dia cuma tersenyum lebar dan terus menghisap konek gua.Adalebih kurang 5 minit gua angkatdia bagun dan mendukung Adlene ke katil, teteknya memang seperti diduga, cantik and menongkat langit, nipple agak pink dan sudah keras. Gua merebahkan Adlene atas katil empok tu dan segera melorotkan undiesnya dan nampaklah medan permainan orang dewasa. Pantat Adlene bercukur! Tiada seurat bulu pun, bogel, macam pantat budak kecil, cuma saiz shaja berbeza. Gua pun membenamkan muka gua ke gua Adlene yang sudah menati, gua jilat dan gigit celah-celah bibir pantat dan biji mutiaranya, Adlene menguis kan kaki nya di tilam, mest stim habis dia ni. Airnya banyak keluar, rugi ni, membazir so gua jilat habis.Lepas tu gua bangun, dan membenamkam muka gua pula kat celah buah dada Alene yang meninggi, nipplenya gua gigit kecil, Adlene meramas dan memicit rambut gua tanda suka.Gua mengiringkan badan Adlene, membuka kakinya luas dan merapatkan batang gua ke permukaan pantatnya. Kemasukkan batang gua melalui jalan mengiring begini memang gua suka, terasa setiap rongga didalam liang pantang Adlene bila gua mengongkek begitu…Ibu jari kaki kananya gua hisap bila batang gua giat mengongkek, katil bergoyang dan Adlene menggeliat macam ulat kena panas.Kali ini gua memusingkan badan Adlene untuk main cara doggy. Pinggangnya gua paut kuat bila batang gua menekan tubi pantat Adelene yang ternyata bukan lagi virgin tetapi masih keperawanan, sebab ketat. Dia pula menolong gua dengan menonggekkan lagi punggungnya keatas. Betul-betul macam blue film tadi gua sontot habis pantat Adlene macam takde hari esok, Adlene cuma berkata fuck me, fuck me berulang kali.Dalam 10 minit doggy, gua rasamacam nak cum, jadi gua tekan dalam-dalam dan lepaskan pancutan air mani gua. Memang gua tak suka membazir.Lu tahu apa jadi? Bila gua sudah keluar dan Adlene tertiarap habis, gua nampak si Khaty rupanya dok intip kita orang!Muka dia nampak paling stim habis, mata macam nak tutup dan tanganya tengah dok gosok pantat dia dari luar skirt. Mungkin dia tak perasan kita orang dah habis. Kesiannnn Khaty, gua ni gentlemen so gua pelan-pelan turun dari katil dan cepat-cepat mendapatkan dia, gua tutup mulut dia dengan tangan takut menjerit…dia tergamam dan terlepas juga jeritan kecil tapi tangan gua lagi cekap sebab dah masukkan kedalam skirtnya dan dok tengah meraba pantat yang memang dah basah.Gua bawa dia kebilik sebelah yang gua biasanya sediakan katil yang lengkap untuk member yang datang overnight.Katil ni kecil sikit tapi will have to do. Batang gua ni jenis yang cepat recycle, so masa tu dok rasa macam nak menegang balik. Khaty macam takut-takut tapi gua cepat-cepat buka bajudia, bra hitam pulak! At the same time gua singkap skirt dia ni dan tarik kebawah undies dia, sah dia orang ni satu kepala sebab brand underwear pun sama jenis Triumph dan warna undies dia ni hitam macam bra dia juga. Gua macam nak tersenyum.Cepat-cepat gua tolak atau tekan Khaty ke dinding sambil berdiri, gua french kiss mulut dia dan disambut dengan malu-malu. Tangan kanan gua mengangkat peha dia keatas dan tangan kiri menghalakan batang gua ke medan perang. Gua tak tengok pun lagi rupa pantat dia tapi dah batang gua nak gasak.Cuma gua tahu dia dah basah dan licin so kemasukkan batang besar gua tak mungkin susah sangat. Tetapi lain jadinya,Gua rasa ada halangan! Khaty cuba menolak gua tapi gua sontot juga lubang dia, Khaty terlonjak keatas sebab gua terasa macam koyakkan sesuatu! Rupanya dia ni masih virgin lagi..yahoooooo! Gua dapat dara malam tu!Khaty cuba lagi menolak gua tapi si batang tu dah menongkat masuk kelubang tirus yang ketat. Lalu gua henjutla cukup cukup, Khaty pula mengadui lebih, lebih tapi lepas dua tiga kali henjut macam dia stim balik, so gua pulak bukak bra budak sorang ni, kami masih lagi berdiri, lenguh juga. Gua seret dia kat katil...rebahkan badan bai-baik dan mula balik acara mengongkek, air si Khaty ni pekat keluar, gua rasa campur darah sekali. Dia dah tak boleh kawal lagi terus peluk gua kuat-kuat dan gua lagi sekali pancut dalam lubuk untuk kali keduanya pada satu malam...tapi di lubuk yang fresh!
Posted by MyBlogspot at 12:48 AM 0 comments

Awek Langkawi
Setelah sampainya dikampung aku di Utara Tanah Air iaitu Perlis. Akupun mengaturkan program cuti aku yang diberikan selama dua minggu itu. Aku menrancang untuk pergi berjumpa dengan awek aku yang menetap di Pulau Langkawi. Aku menalefon awek aku tu untuk temujanji aku dengan dia di Jati Kuah. Setelah aku tetapkan harinya aku pun pergi menemuinya di Pulau Langkawi. Setelah sampai di Jeti Kuah, aku melihat awek aku sedang menanti aku. Aku pergi mendekatinya dan aku pertanya, sudah lama menunggu. Awek aku kata baru sekejap saja. Aku pun dibawa berjalan-jalan disekitar Pulau Langkawi dengan menaiki motorsikal. Aku di Pulau Langkawi tak banyak aktivit yang berat-berat cuma yang ringan-ringan saja seperti pimpin tangan dan kucup yang ringan-ringan saja. Cerita yang berat-berat semasa awek aku datang ke tempat aku. Kira dia membalas lawatan aku ke tempatnyalah.Setelah aku disana 2 hari aku pun pulang semula ke Perlis dan mananti dia pula datang ke tempat aku. aKu pun menungggu awek tu di Jati Kuala Perlis untuk megambilnya. Setalah hapir setengah jam aku menunggu maka muncul awek kau tu ditengah-tengah kesebukan orang ramai. Aku pun menyapa dari jauh bagi dia mengenali aku. Setelah dia menghapiri aku, awek aku pun bertanya pada ku, dah lama tunggu? Aku jawab sudah setengah jam. Aku pun membawa dia menaiki kereta orang tua ku. Setelah berada dilam kereta aku pun bertanya kemana disinasi kita. Dia tak memberi apa-apa cadangan. Jadi aku mengajak awek aku pergi berjalan ke Alor Setar. Dia setuju. Setelah puas berjalan-jalan di sekitar Alor Setar aku pun mengajak Awek aku pulangke Perlis didalam masa perjalanan pulang ke Perlis barulah babak menarik ini bermula.Aku cuma meraba buah dadanya berisi itu. Aku amat berminat dengan buah dada awek aku ni sebab buah dadanya besar. Aku mula memainkan peranan yang baru bermula. Pelahan tangan aku merayap mencari gunung susu awek aku tu. Aku masa tu masih memandu kereta. Sebelah tangan saja yang memainkan peranan itu sebab sebelah tangan lagi aku memandu kereta. Tangan kiri aku apalagi bermaharajalelalah di atas baju awek aku tu, dia tak marah pun, dia diam saja. Jari aku telah tak ada halangan, apa lagi terus mencari putting susunyalah. Susah juga sebab buat kerja tu sebelah tangan saja. Lama juga aku mencari dan akhirnya aku dapat juga putingnya aku apa lagi mengentilnya dengan sebelah tangan saja pada buah dada kanannya. Aku lihat awek aku telah memejam mata kerana dapat kenikmatan dari usapan dan gentilan pada putting susu kanannya. Setelah puas aku pada buah dada kanan tangan aku merayap ke buah dadah kirinya pula begitulah mainan usapan dan gentilan aku disepanjang perjalan pulang aku ke Perlis.Oleh kerana aku melihat awek aku dah tak tahan kena usapan buah dadanya akupun memberhentikan kereta dan memberi satu kucupan yang membuat awek aku tu lebih pejamkan matanya. Dalam masa awek aku asyik melayan perasaan batinnya aku memulakan adegan yang lebih menarik lagi iaitu tangan kanan aku pula yang memainkan peranan, setelah tangan kiri aku penat mengusap dan mengentil putting susunya. Giliran tangan kanan aku pula yang merayap kegenap tubuh awek aku dan membuat dia lebih tak tentu arah jadinya. Tangan kanan aku meraba di sekitar perutnya dan turun ke bahagian pusat aku gentil pusatnya dan aku turunkan lagi tangan kanan aku tu menyeluk kedalam seluar nipisnya dibawah kainnya. Tangan kanan aku sampai di bulu ari-arinya aku dapat merasakan bulunya, aku usapkan pelahan-lahan dan jari hantu aku mencari lurah yang sempit di antara celah kelangkangnya. Akhirnya jumpa juga jari aku dengan lurah yang dicarinya. Setelah berjumpa apalagi mula permaianan gentilan dahulu sebelum meninjau labih jauh. Setelah puas mengentil apada biji mutiara kebanggaannya tu, aku dapat air mazinya begitu banyak keluar sehingga membasahi abis pada seluar dalamnya.Oleh kerana air yang terlalu banyak membuatkan jari akupun penuh dengan air mazinya dan memudahkan kerja-kerja aku. Jari hantu aku apalagi memulakan acara gali mengali dan korek-mengoret pada lurah sempitnya itu. Aku libat masa itu awek aku dah tak tahu kemana fikirananya melayang, suma kedengaran suara kenikmatannya terkeluar dari bibir yang merkah indah itu membuatkan aku sangat geram.Setelah selesai peristiwa pertama itu aku. Aku membawa awek aku balik kerumah untuk bermalam di rumah aku. Dan pada keesokan paginya awek aku datang pada aku menyatakan yang dia tak dapat tidur semalam. Aku masa itu masih lagi tidur aku pun menyuruh dia tidur di sebelah aku, dia tanpa banyak soalan tersu tidur di sebelah aku. Bila dia baringkan saja badannya disebelah aku, aku apalagi membulakan kembali perojek aku yang seperti didalam kereta semalam.Tangan aku yang ganas itu terus memaut teteknya dan terus meragut colinya dan baju yang dipakainya tanpa banyak soal. Tangan kiri projek di sebelah tetek dan tangan kanan pula projek di bahagian bawah. Tangan kanan menarik ikatan kain batiknya dan terus ku tarik seluar kecilnya kebawah dan muka aku terus menyembah pada celah selangkangnya yang berbulu nipis sebab ditrim. Lidah aku dengan ganasnya memainkan pada biji mutiaranya dan air mazi apalagi mencurah-curah keluar dari lubangnya. Sambil lidah aku memainkan peranannya, jari hantu kanan aku juga ingin mengikut peranan lidah. Jari hantu aku terus menjolok kedlam lubang yang basah itu. Dan terdangarlah suara yang enak itu dan nafas tak tentu arah dan lama samar-samar nafasnya aku terdengar dia berkata dia takut, jadi buat apa-apa tau. Aku kata padanya usah bimbang aku cuma nak menyedapkan nalurinya saja. Aku terus menyolok tarik jari hantu aku pada lubang sempitnya itu, rasanya panas sekali. Seharian aku dilama bilik aku mengerjakan tubuh awek aku itu dan segenap tempat di tubuh awek aku tu aku jilat, sedut, dan berbagai-bagai lagi aku ratah daging muntuk awek aku tu.Itu kisah aku masa aku muda dulu kini aku sudah berusia 29 tahun tetapi masih lagi segar dalam ingatan ku. Aku dengan Awek aku ni tak merasa lubang buriknya sebab aku tak suka konkek anak dara orang. Jadi aku punya projek main jolok dan sedut dengan mulut dan lidah aku saja lah. Kepada sesiapa yang ini bertukar cerita dengan aku, hantarlah E-mail kepada aku farizal_18@hotmail.com
Posted by MyBlogspot at 12:44 AM 0 comments

Hubungan Asmara Dengan Nurse Isteriku
Aku adalah seorg yg berkerjaya, berusia 37 tahun mempunyai 3 org anak.Isteriku seorg doctor. Nak katakan kami ni kaya taklah sangat. Cuma mampulahjugak kalau dlm 2…3 kali seminggu tu makan kat restoran 5 bintang. Rumahtanggaaku pulak mmg bahagia kalau ada selisih faham tu biasalah kan. Mana adarumahtangga yg langsung tak ada ribut taufan sekali sekala. Kalau ada yg dakwarumahtangga dia tak pernah ada masalah, itu menipu namanye.Aku ngaku yg aku ni bukanlah seorg suami yg baik ataupun jujur ngan isteriku. Pernah jugaklah aku curang ngan isteri ku. Sememangnye aku punyai nafsu yg ….. (entahlah mungkin pada zaman ni tak pelik lagi kut) Aku lebih teransang padabini org. Kalau diberi pilihan antara biniprg atau anak dara….semestinye akuakan pilih biniorg. Bglah anak dara rupa mcm ratu cantik dunia sekali pun…akuakan tetap pilih biniorg…(biniorg tu mestilah yg oklah…..kalau tak ok sapa ygnak….kan?).Aku tak pernah kenal ngan nurse satu hospital ngan wife aku ni. Selama nikalau umah aku ada buat open house ke…mmg tak pernah pun dia dtg. Nak dijadikancerita, hari tu kereta bini aku ada kat workshop so terpaksalah aku kena ambikdia balik keje. Biasanye kalau aku tunggu wife aku ni selalu jugaklah aku masukdlm hospital tu. Ward gynaecology tu ramai jugaklah aku kenal…tapi nurse ni mmgaku tak pernah tengok. Tengah berbual ngan doktor2 dan nurse2 kat situ….akuterpandang sorang nurse ni. Mmg rupa…badan dia ni buat aku tak senang duduklah.Bernafsu. Tengah sembang2 tu aku pun buat2 senyumlah….ada sorang dr kat situmcm perasan sambil aku borak2 aku duk asyik pandang nurse tu. Tiba2 dr tupanggil nurse tu introduce kat aku. Kami pun salam2lah. Nama dia Zana (namatipu…takan nak bg tau nama betul kut). Lepas salam tu dia pun terus sambungkeje. Wife aku dtg dan kami pun baliklah. Aku Tanya wife aku nurse tu. Wife akukata dia baru join ..sebelum ni dia keje kat hospitalkerajaan. Umur dia 31 tahun anak 1. Rupa dia nak kata lawa sgt tu taklah sedapmata memandanglah katakana. Tapi aku suka body dia….agaknye dlm 36B 30 36. Akuni suka badan cam tu…berisi sikit. Bodi mcm model bukan taste aku. Sampai balikumah pun aku terbayang nurse tu….cara dia berjalan…ermmm mmg mengancamlah.Aku tanam niat camana nak kenal ngan nurse tu. Tapi aku buntu. Bukansenang….dahlah dia tu satu tempat keje ngan bini aku. Aku sebolehnye nak ngelakdr ada affair ngan bini org yg satu tempat keje ngan bini aku ni…..byk masalahakan timbul. Sebelum ni bukan takde yg aku berkenan….pernah dulu aku berkenankat dr sorang tu….lawa mmg lawa…anak mami, rupa mcm Amisha Patel. Sapa yg minatkt filem Hindustan taulah…kan? Tapi aku tak sanggup. Dgn nurse ni lain mcm sgtrasanye….rasa mcm tarikan dia tu kuat sgt….org putih kata ada chemistry. Puasaku fakir camana nak mulakan sampai aku tertidur. Sehinggalah dlm 4…5 hari akupun malas nak fakir sgtlah pasal nurse tu.Satu hari tu aku balik dr ofis dlm pukul 7.30pm. Bila masuk dlm umahterperanjat aku nurse Zana tu ada dlm umah aku. Kalau pembaca semua adalah masatu….mmg akan gelak sakan kat aku. Aku kaku berdiri dlm 2…3 min jugaklah. ….bayangkanlah… bila tengok dia tengah duduk atas sofa kat living room tu. Akutersentak bila wife aku cakap si Zana ni tumpang balik jap sementara tunggusuami dia dtg ambik. Suami dia tu pengurus kilang di keramat. Rumah aku plakkat bukit antarabangsa so tak jauhlah. Barulah aku tau dia dtg umah aku tubersama ngan bini aku. Kami makan mlm bersama. Tapi aku tak byk cakap. Tapi akuasyik duk perhatikan dia jer. Apa yg bini aku borak ngan dia aku tak ambikkisah sgt. Bila dah makan semua dia bangun nak cuci tangan aku duk perhati jebadan dia. Dia pakai track suit ngan sleeveless t shirt.ketat. Mata aku taklepas dr tenung buntut dan dada dia. Sejak dr hari tu dia boleh katakan hari2singgah umah aku dulu sementara tunggu suami dia dtg ambik.Sehinggalah satu hari tu, dlm kul 8 mlm, wife aku dpt call dr hospital adapatient yg terpaksa bersalin cara ceasar…ada complication. So wife aku punpegilah. Tinggallah aku, dia , maid aku dan anak2 aku. Sampai dlm kul 10 lebihanak2 aku naik tidur. Maid plak biasanye kalau takde apa dia berperaplah dlmbilik dia. Dia call suami dia, suami dia kata ada machine breakdown soproduction takleh jalan. So terpaksalah suami dia settlekan dulu masalah tu.Kat living room tu tinggalah aku ngan dia. Macam2 ceritalah kami borak. Sambilborak2 tu …aku ni mcm biasalah mata terpaku kat dada dia….kalau dia bangun jeraku tenung kat punggung dia bulat mcm Jlo. Lama2 aku tak tahan….dah rasa stimsemcm. Aku bangun nak ke dapur nak buat air dia…dia kata takpe dia buatsendiri….wife aku pun selalu cakap ngan dia…kalau rasa nak minum ke makan kerbuat mcm umah sendiri. Dia bangun ke dapur buat air. Aku ikut sekali ke dapurberdiri membelakangkan dia. Dia kata kat aku yg ikiut sekali kedapur tu tak percayakat dia ker. Aku kata takdelah camtu…Cuma kalau dia takjumpa cari gula ke susu ke senang aku tunjukkan… dlm pada tu aku cukupbernafsu. Aku dtg dekat ngan dia dr belakang. Entah macamana setan dah rasukabis dah. Aku betul2 berdiri belakang dia…..aku pegang bahu dia….gosok2…diaterkejut. Aku terus pegang bahu dia…sambil aku cium leher dia. Dia suruh akulepaskan dia kata jangan buat camtu. Aku terus cium leher sambil tangan akugosok2 lengan dia….mulut dia mmg terus berkata jangan….jangan…tapi setakatmulut jerlah….sambil biar je aku cium leher dia. Aku dpt rasa dia dah naikbiji2 kat lengan dia. Aku terus cium leher dia ….tangan aku mulalah pelukdia..sambil pelan2 ramas tetek dia.Dia dah tak tentu arah….aku tau dia stim tapi rasa serba salah. Aku teruskanlagi …ramas2 tetek dia dr belakang…..tiba2 jer terus dia pusing mengadapaku….belum dia cakap apa2 terus aku cium mulut dia…sambil tangan aku rababuntut dia pulak. Dia Cuma biarkan aje tapi aku tau dia dah teransang. Tanganmasuk dalm baju dia…selak bra dia. Putting tetek dia pun dah keras. Akugentel2….sambil terus beromen. Suara dia dah tak tentu arah. Aku tau masa tuaku tak sia sia kan…aku akan masukkan jugak btg aku dlm cipap dia. Sebelum akuterus nikmati seluruh badan dia sambil berdiri. Satu persatu pakaian dia akubukak….dia diam …biarkan aje. Aku terus isap putting dia…sambil tangan merayapkat celah kangkang dia….dia mmg dah stim….air cipap dia pun dah banyak. Aku akupusingkan dia membelakangkan tarik sikit buntut dia yg bulat tu….aku pun kuarkan btg aku masukkan dlm cipap dia kami main doggie sambil berdiri. Masa mainsorong tarik tu…aku suka cara dia mengeluh…mmg buat aku lebihhorny. Hinggalahdlm 30/…40 minit aku climax. Aku berborak ngan dia sambilberbogel kat dapur…borak punya borak….kami pun main lagi…kali ni aku duk ataskerusi makan…dia duk atas aku sambil mengadap….hinggalah dia climax 2 kali.Lepas dlm 1 jam kite org main utk 2nd time tu suami dia pun call nak ambik dia.Sejak dr ari tulah….aku selalu main ngan dia. Kalau susah sgt aku akan checkin kat hotel lepas keje. Pernah jugak main dlm kereta. Hubungan kami masih lagikekal sekarang ni.Sekian.
Posted by MyBlogspot at 12:42 AM 1 comments
Thursday, April 16, 2009

Faizal~ Adie~ Zamri~En.Saiful
“morning yasmeen” En.Saiful melintasi belakang aku sambil menepuk punggung aku.“moning…” aku tersenyum.Perlu ke aku marah? Tak… aku suka! :pFaizal bersedia dengan pda ditangan untuk membacakan satu persatu jadual En.Saiful pagi ini.“kita terus jumpa Tuan ***** lepas jumpa Dato’ Lim” En.Saiful angkat kening memandang aku.“u tak pernah jumpa bapak I kan? Lebih baik u tak payah jumpa” En.Saiful sengih-sengih memandang aku. Faizal turut tersengih. Aku tak faham tetapi turut tersenyum.Hari ni aku akan jumpa Tuan ***** tuan punya ****** Holding ini. Pastinya bapak borek anak rintik. Faizal berpesan. Kalau kena sentuh, jangan tepis-tepis tapi kalau dia ajak pegi jauh dari KL jangan ikut. Aku tak faham tapi aku angguk. Dan aku akan bertanya pada Rizal kemudian nanti.Tuan ***** simple orangnya. Dari raut wajah dia pun dah tau dia gatal. Dia suka menjilat-jilat bibir dia sambil tersenyum. Aku geli lelaki tua mcm tu. :p “yasmeen dah lunch?” Tuan ***** merapatkan bibirnya ditelinga aku. Eeee… geli betul. Macam babi perangai orang tua ni. Aku sabar menanti En.Saiful selesaikan tugasnya. Dan aku cepat-cepat nak berambus dari sini.Lepas kerja aku rush ke KLIA ambik Zamri. Zamri akan bersama aku malam ni. Zamri mungkin keletihan, lepas kami makan malam, dia tertidur. Dan aku terus berchatting dengan Adie, seorang rakan chatting yang aku kenal beberapa minggu lepas. Dia ada hantar gambar dia. Not bad! Tapi dia terlalu berterus terang. Dia nak berkenalan dengan aku kerana sex! Memang sebab sex! Dan aku teruja dengan cerita-cerita sex dia. Dia ada buat banyak cerita sex. Mungkin dia pun ada blog sendiri tapi dia tak nak bagi kat aku. Mungkin blog peribadi yg orang lain tak boleh tahu agaknya.So, bila aku boring-boring aku akan layan chatsex dengan Adie. Satu lagi yg aku suka tentang Adie, suara dia macho. Ada ciri-ciri JANTAN. Memang lelaki habis suara dia tu. Mungkin satu hari nanti aku akan jumpa dia. Tak taulah bila. Masa yang akan menentukan segalanya.window.google_render_ad();Posted at 12:04 am by Gadis Berahijgn cakap tak pakai otak (4) Tuesday, August 08, 2006officemate ghairah!Perkenalan kami bermula sejak aku berkerja di ****** Holding. Faizal seorang lelaki yg menarik. Aku rasa terbelai dengan cara Faizal. Cara dia melayan aku dan cara dia mengembil berat tentang aku. Minggu ni minggu kedua aku di ****** Holding. Tugas aku membuat aku rapat dengan Faizal. Aku selalu bodyguard En.Saiful dan Faizal adalah P.A En.Saiful. Mungkin itu cara Encik Saiful, mengambil perempuan yg feminine dan kelihatan lembut untuk dijadikan bodyguard dan mengambil lelaki gagah yg cukup ciri-ciri kelelakiannya sebagai P.A dia. Aku pun tak faham tapi mungkin itulah strategi dia.Malam semalam aku dan Encik Saiful ke sebuah kelab. Faizal turut bersama. Encik Saiful bergembira meraikan sebuah kejayaan ****** Holding yg baru saja disiarkan di TV3 malam tadi. En. Saiful terlebih minum. Dia mabuk teruk. Dah banyak dia minum tapi di amasih tak nak balik. Dia masih lagi nak berseronok denga Gro-Gro kat situ. Aku dan Faizal terpaksa menunggu. Aku dan Faizal menari menghabiskan masa menunggu En.Saiful puas berpoya-poya. Faizal mendakap aku erat dalam tarian. Punggung aku sering diramas. Dia gemar mengalun lentok pinggang aku. Dia suka menggesel dengan sengaja dada dia ke buah dada aku. Aku suka tengok style dia. Aku suka tengok butang baju dia yang sedikit terbuka. Bulu dada dia yg halus buat aku geram. Aku hampir terlupa bahawa aku bakal menjadi isteri orang hujung bulan ini. Oh ya sebelum aku terlupa, aku akan bernikah dengan ustaz Rochi pada 28 August ini. Hati aku berbelah bahagi dengan hadirnya pelbagai lelaki dalam hidup aku. Aku takut aku menyesal menikahi ustaz Rochi. Aku takut kalau aku tak berpeluang lagi menerokai batang konek lelaki lain. Sebab aku jenis yg cepat bosan dan tak boleh hidup tanpa konek.Dalam memikirkan ustaz Rochi, aku rupanya tenggelam dalam kucupan hangat Faizal. Dia meraba peha dan punggung aku dalam tarian hangat dan desertnya adalah kucupan. Aku terasa kehangatan indah itu terlalu cepat berlalu. Tatkala aku dapat menyentuh batang konek Faizal dari luar seluarnya, music terhenti. Aku rasa nak ajak Faizal sambung dirumah. Dan aku tak kisah kalau menyerah body padanya malam ni. Memang aku mahukan itu. Sex!En.Saiful memanggil kami. Dia mintak kami hantar dia balik dan seorang gro akan ikut dia balik :p Lepas hantar En.Saiful balik, Faizal kata nak hantar aku kat rumah sebab dia tak nak wife dia nampak aku hantar dia. :p wife? Baru malam ni aku tau yg dia dah berkahwin. :p
Posted by MyBlogspot at 8:34 PM 1 comments

kisah cinta terlarang aku dan Zamri
Sejak aku kerja ni, aku takde masa lagi nak tulis blog. Balik pun dah letih. Kadang-kadang layan En.Saiful kesana sini sampai pukul 2 pagi. Esoknya 8 pagi mesti ada kat office. Memang aku tak boleh tahan. Aku dah start ambik part time. Aku terpaksa abaikan nasihat semua pensyarah dan kawan-kawan yg nasihatkan agar aku habiskan semester akhir dulu. Tinggal 6 bulan lagi, kalau aku ambik part-time, ini bermakna aku terpaksa habiskan semester akhir aku selama 10 bulan. Aku tak fikir semua tu lagi. Aku Cuma perlukan wang saran untuk tampung kehidupan aku. Sampai bila aku nak harapkan orang tolong aku. Aku mesti buat sesuatu dan inilah yg dah aku pilih.Baru sehari Zamri datang sini, dia dah nak balik. Sebab aku tak ada masa untuk dia. Layan bos aku sampai aku lupa yg dia ada kat rumah aku. Balik pulak dah penat, dia ajak keluar, aku malas coz aku letih sangat. So, dia kata nak balik, tak nak ganggu aku.Aku tau dia kecik hati….Aku senyum…Aku mendekati Zamri perlahan-lahan… towel dipinggang dia aku tanggalkan…. Aku usap-usap batang dia yg cepat berdiri tu dengan penuh kelembutan. Batang dia makin menegang dan urat-urat makin timbul. Buat aku rasa nak gigit. Nak telan-telan. Zamri berpaling memeluk aku dari belakang. Koneknya digesel-geselkan pada celahan punggung aku. Leher, bahu dan belakang badan aku dikucup perlahan. Oh Tuhan… sungguh aku tak tahan. Konek Zamri memang pantang kene sentuh, bila dah berdiri, aksinya tiba-tiba menjadi aktif. Dia menjadi rakus dan setiap inci tubuh aku akan menjadi mangsa. Zamri sudah sedia maklum tentang kawasan kelemahan aku dan kawasan itu sering dijadikan jajahan. Mana lagi kalau bukan kelentit aku. Bila hujung jari Zamri menyentuh dan menggentel bijik kelentit aku, aku mula kebasahan. Pantat aku mula basah dan licin. Zamri bijak membelai buah dada aku dan puting aku menjadi mangsa gigitan lembut Zamri.Zamri membaringkan aku. Lidah Zamri menujah daging merah dicelah-celah pantat aku. Jilatan hangat dari bawah naik keatas membuat aku mengerang menahan kesedapan. Apa lagi bila hujung lidahnya melingkari lembut bijik kelentit aku. Aku kangkang seluas-luasnya memberi laluan bebas kepada Zamri. Breast aku membengkak keras menikmati kesedapan ini. Punggung aku terangkat-angkat bila Zamri terus menjilat dengan penuh rakus. Aku mula menggelupur bagai buaya termasuk jaring. Aku mengiring kekiri kekanan menahan kesedapan. Breast aku meliuk lentuk mengikut alunan. Zamri meramas-ramas breast aku. Sesekali ptting aku menjadi mangsa nyonyot. Bibir Zamri mengucup lembut leher dan seluruh badan aku. Jemarinya ligat menerjah bahagian sulit aku… jarinya bermain-main dengan kelentit kesayangan aku. Kelicinan pada bijik keras itu menambah kesedapan yg aku rasakan.Zamri mengangkat sebelah kaki aku keatas bahunya. Batang panjangnya bersedia untuk menusuk kedalam lembah keramat milik aku. Aku turut bersedia sebab aku dah tau sangat macam mana rasanya konek panjang itu. Besar konek Zamri selalu buat lubang aku rasa sendat dan panjang konek Zamri selalu buat aku rasa senak lebih-lebih lagi dalam keadaan kaki angkat sebelah begitu.Namun aku sangat sukakan kesedapan itu. Aku memejam mata menikmatinya. Aku dapat rasakan geseran konek Zamri pada kelentit aku. Zamri memegang pinggang aku dan goncangan demi goncangan dilakukan.“meen… kalau ko kawen nanti, aku boleh dapat mcm ni lagi tak?” aku dengar soalan Zamri tapi aku hanya diamkan diamkan diri sebab aku asyik menikmati kesedapan yg sedang dinikmati oleh pantat aku ni. Kalau benda ni tak sedap, tak ka nada orang yg terlajak sampai sanggup menjadi penghuni neraka dikemudian hari hanya kerana nak sedap sekali ini. Memang sedap sungguh aktiviti indah ini. Zamri memusingkan aku. Dan aku menonggeng. Punggung aku yg melenting membuat Zamri semakin tak tahan. Kelicinan air mazi aku yg meleleh sepanjang masa sejak jemari Zamri menyentuh kelentit aku memudahkan konek Zamri menikam masuk dengan hanya sekali tusukan. Aku juga sukakan doggy style ini sebab dengan carat u aku dapat rasakan konek Zamri tenggelam hingga ke pangkal konek. Apalagi bila dia menekan dalam-dalam hingga sedikit senak diperut terasa. Indahnya sayang… indahnya apa yang sedang aku rasakan.Dalam keadaan menonggeng begitu, breast aku beralum mengikut goncangan Zamri yg semakin lama semakin laju. Aku mendesah kuat tidak tertahan. Aku tidak peduli lagi jika ada sesiapa yg mendengar keluh kesah kami. Aku meraung menahan kesedapan. Aku jadi hilang akal bila dengar suara Zamri mengerang tatkala dia memancutkan muntah kanjinya. Ahhhhhhhhhh….. mana mungkin aku meninggalkan aktiviti seindah ini begitu saja. Sex adalah segala-galanya bagi aku.window.google_render_ad();
Posted by MyBlogspot at 8:18 PM 0 comments

Akhirnya aku disini, London,UK.
28 August berlalu sepi. Mungkin Ustz cuba menghubungi aku, mungkin tidak. Aku pun tak pasti. Aku sepatutnya menjadi isteri ustaz malam tadi. Tapi disaat ini aku baru saja tiba di London. Aku berkenalan dengan seorang abang sotong, student civil engineering dari Imperial College, London bernama Mahyudin tapi dia nak orang panggil dia Ayu. Kehkehkeh…"yasmeen, boyfriend kau tu very the vasss la badan dia, cek nek pun mesti vasss, boleh mak pinjam sehari dua?" Ayu ushar-ushar Faizal.Sebenarnya aku kenal Ayu ni melalui internet jugak. Dekat 2 tahun aku chat dengan dia. Aku tau dia nyah tapi gambar yg dia hantar tak pernah pun pakai kain kembang atau skirt, normal je dressing dia. Tapi bila aku jumpa depan-depan mcm ni barulah terserlah dia punya loghat nyah dia tu.Disini aku tinggal di Brompton Square. Serumah dengan En.Saiful, betina En.Saiful dan Faizal sekali la. Betina En.Saiful yang asyik terkinja-kinja tu memang merimaskan aku."malam nanti, kita akan dengar alunan perang" Faizal berbisik. Alunan perang? Mungkin itu salah satu dari acara yang menjadi kebiasaan kat sini. Aku pun tak tau sebab ini kali pertama aku menjejakkan kaki ke UK. Malam tu kami minum dan lepak-lepak di Crossroads di Beacon Street. Aku baru je rasmi baju Barnes & Nobles yang En.Saiful belikan ni. Kalaulah ini bukan urusan kerja, dan aku pula datang bersama seorang yang poket berat, memang aku dah ajak tour Europe, pergi paris…. Isk! Blablabla… tapi ape nak buat, kalau tak kerana aku ni bodyguard En.Saiful, jangan mimpi la aku nak dapat datang sini.Seperti yang Faizal katakan tadi, aku dapat dengar alunan perang itu dengan jelas dari bilik sebelah. Apa lagi kalau bukan aktiviti uh ah uh ah En.Saiful dengan betina garik tu! Aku keluar dari bilik aku. Kelibat Faizal kelihatan jelas depan mata aku. Dia tengah melancap. Hahaha!"hoi, u ni sorang pun jadi?" aku ketawakan Faizal."syyyyhh… diam sikit boleh tak? Jap lagi orang tua keluar, dia tarah u pulak baru tau""huh? Dia nak tarah aku? Yang kat dalam tu pun belum tentu dia larat" aku ketawa lagi…"Meen, pancutkan aku, Meen" Faizal memandang aku."kat sini?""anywhere…"AKu tarik Faizal masuk bilik aku. Cuaca sejuk menambahkan lagi kegatalan aku.AKu lurutkan boxer Faizal hingga tiada seurat benang pun ditubuhnya. Aktiviti ‘korekkolom’ dimulakan. Ayat korekkolom tu aku belajar dari Ayu Mahyudin yang suka mecarut tulah. Kebanyakkan bahasa nyah ni memang kelakar tapi aku selesa menggunakannya. Macam syok je bile sebut!Faizal tak boleh tahan kena kolom. Dia membalikkan aku pada posisi bawah dan angka 69 terbentuk. Pantat aku dijilat lembut dan penuh tertib. Ishhh sedapnya. Lama aku tak rase camnih… Hujung lidah Faizal bermain-main di kelentit keras aku yg basah licin. Koneknya ditekan sedalamnya hingga aku hampir tersedak. Boleh tahan besar jugak sampai lenguh mulut aku nak menganga.Breast aku mengeras. Aku tak boleh tahan lagi. Pantat aku tak cukup hanya sekadar dijilat begitu. Aku perlukan sesuatu yang keras, panjang dan besar untuk memuaskannya. Aku menantikan saat-saat pantat aku ditujah. Aku tak boleh tahan lagi. Aku tak boleh kawal diri. Aku mengangkang luas dan badan aku mengeliat melentik hebat. Aku sangat teruja. Aku merasa sangat berahi saat ini.Faizal bertukar posisi, dia bersedia untuk memacak aku. Oh Tuhan! Panjangnya… tujahan batang konek Faizal membuat perut aku menjadi senak. Aku mengerang kesedapan hingga aku tak dapat mengawal suara aku lagi. Aku mendesah dan sesekali terjerit menahan senak.Goncangan Faizal semakin laju. Aku tak tahan lagi. Aku mengerang hingga kakiku kejang. Pacakkan den pacakkan dari konek Faizal buat aku menggelupur tak keruan. Badan aku melentik-lentik menahan kesedapan. Aku tak tertahan lagi.Pengetahuan tentang lelaki yg telah aku perolehi dari pelbagai lelaki, sebenarnya kekuatan mereka bukan terletak pada saiz atau kegagahan fizikal yang boleh kita nampak, tetapai pada kehebatan dia memenuhi keperluan sex wanita. Memang aku kejar lelaki yang nampak gagah, konek besar dan panjang untuk kepuasan sex, tetapi cara seseorang lelaki itu melayan wanita dengan sentuhan kasih. Hanya itu yg boleh membuatkan wanita merasa puas.
Posted by MyBlogspot at 8:17 PM 0 comments

projek raye!
selamat hari raya semua. kali ni aku nak citer pasal projek raye aku. hiks! bz tetap bz tapi projek harus on jugak. tahun ni mcm biase la aku balik raye kat Kuantan umah mak aku. Lepak dengan nenek aku dan cuci cicit semua berkumpul kat Kuantan. Walaupun dah takde suasana kampung, pasal nenek aku duduk kat kawasan perumahan, tapi nenek masih lagi angkut periuk besar dia letak belakang rumah rebus ketupat hehehe...Zamri balik bawak kawan dia. Katenye budak opis dia yang yatim piatu. Bukanlah sebatang kara, sedara mara ade tapi saje nak beraya tempat orang, lagipun dia anak tunggal, mak bapak pun dah takde, so kalo dia tak balik raye, takde sape nak pertikaikan pun. So, u all tau la kalo i jumpe Zamri kan. Petang tu (sebelum raya) aku sibuk tolong nenek kat dapur. Berlakon je konon-konon sibuk. Bukan aku masak pun. Kawan Zamri, Kamal debab tu perhatikan aku dari atas sampai bawah. Pandangan dia rakus menikam jantung aku. Aku bolayan. Bile mase plak aku penah taste dgn lelaki gemuk kan? Never! Hahaha...Dipendekkan cerita, malam raya tu aku buat dosa. Zamri ajak aku keluar coz kat umah ramai sangat sedara mara. Kami ke kawasan tangki air kat kawasan rumah nenek. Ka situ kami memadu kasih melepas rindu walaupun dalam keadaan yang tak selesa. Susah aku nak gambarkan projek sambil berdiri. Asalkan dapat pekena konek, oklah tu. Hahaha...Zamri sandarkan aku pada dinding tangki air besar tu. Kami berkucupan. Tangan Zamri nampaknya merindui breast aku. Dia gagah menakluki puting breast aku mengelus masuk kedalam baju dan menyelak bra aku. Aku memang tak puas kalau projek tak dapat bukak baju dan tak dapat berbaring. Susah sikit la nak mengangkang. Kempunan aku nak suruh Zamri jilat aku. Rindu sangat dengan jilatan dia. Dah lama aku tak rase.Silap aku pakai seluar jeans. Kalau aku tau dia nak ajak projek, aku dah pakai skirt labuh dah. Senang sikit nak selak. Aku tak tentu arah. Aku tak boleh tahan kena romen macam ni. Aku tenggelam dalam kucupan Zamri. Aku sangat rindukan dia. Zamri memaut erat pinggang aku. Dada aku terpaut rapat dibadan sasa Zamri. Aku rasa bahagia dan nikmat berdakapan dengannya. Bibir Zamri mengucup lembut sekitar leher dan dada aku. Aku tak dapat bayangkan sekiranya kami kini berada di atas ranjang dan berasamara dalam keadaan yg selesa.Zamri memusingkan aku kebelakang. Seluar jeans aku diturunkan hingga separas lutut. Aku menonggeng dan Zamri menujah pantat aku yang kebasahan. Satu kekurangan dlm projek kali ini Zamri tak gesel-gesel kelentit aku seperti biasa. Dalam keadaan yang tak selesa macam ni, kami tak berkesempatan untuk foreplay lama-lama. Zamri terus menujah dan menujah. Aku sededapan. Tangan Zamri ligat memaut pinggang sambil menujah koneknya dari belakang. Aku separuh menonggeng bertahan pada dinding tangki air. Malam ini sedikit kepanasan. Aku segera ingin menamatkan permainan ini sebab aku dah mula rasa tak selesa. Zamri menunggang dengan pantas. Sedikit terasa senak dalam kesedapan. Yang penting malam itu kami dapat melampiaskan nafsu dan melepaskan rindu masing-masing.
Posted by MyBlogspot at 8:15 PM 0 comments

Cerita Kat Kampong
Hasil Nukilan rahman119@bulebottle.comAku dibesarkan bersama datuk dan nenek sejak kecil, sebab itu agaknya aku ni manja orangnya (mudah juga merajuk). Aku saja cucunya yang dipelihara walaupun cucu-cucu yang lain ramai. Sejak kecil agaknya umur lima atau enam tahun aku dah lali dengan cipap perempuan (sebab nenek aku ni bidan part time) sementara menantikan bidan sebenar sampai dia yang kena buat dan akulah orang kanan yang membantunya. Malah aku masih boleh kerat pusat bayi dengan hanya pakai sembilu buluh (pisau dulu-dulu) dan qualified untuk menyunatkan budak-budak pompuan (budak jantan tak reti). Jadi membesarlah aku dalam keluarga datukku itu seramai empat orang termasuk mak saudaraku anak dara pingitan yang come lote. Jangan salah faham bukan kisah mak saudara aku yang hendak aku ceritakan (dia baik dan bahagia bersama familynya).Kalau dia orang mandi (mak saudara dan seorang lagi sepupu) aku jadi tukang escort dia orang (dulu-dulu mandi di telaga). Selalu juga aku ternampak bentuk tubuh dia orang bila kain mandi dia orang basah dan kadang-kadang tu masa nak salin kain dia orang londeh semua sekali telanjang bulat (maklumlah dia orang anggap aku budak kecik) menampakkan kulit yang putih melepak cuma cipap sahaja yang berbulu. Sepupu aku masa tu masih muda benar, kalau tak salah aku baru lima belas atau enam belas tahun umurnya. Bulu cipapnya juga masih nipis tapi tundun dia fulamak punyalah tembam. Mak saudara aku punya pulak agak sederhana tembam sebab susuk badannya macam Julia Robert.Satu hari seperti biasa aku ikut dia orang membasuh dan mandi umur aku masa ni dah nak masuk 11 tahun. Kemudian mak saudara aku tergesa-gesa balik sebab nenek aku bising-bising entah pasal apa (tak ingat lagi). Tapi sebelum beredar dia berpesan kepada sepupuku supaya memandikan aku kerana dia tak sempat. Dalam bilik perigi tu tinggal aku berdua sahaja, kami mandi bersama dia pakai baldi ayan dan aku pakai timba upeh. Dia sabunkan aku (aku telanjang macam selalu) tapi tiada apa-apa kelainan yang aku rasa agaknya pasai dah biasa tengok dia orang. Kemudian dia tanggalkan kain basahannya untuk bersalin tetapi sebelum itu dia duduk mencangkung lalu kencing. First time aku lihat perempuan dah anak dara kencing. Aku nampak jelas cipapnya terbuka dan air kencing berlari laju…..tiba-tiba kote aku naik tegang aku rasa cukup keras. Aku malu sendiri tapi tak tahu nak buat macam mana. Sepupu aku terpandang kote aku dan dia juga agak terkejut kerana selalunya kalau aku nampak cipap dia orangpun tak pernah kote aku keras begitu.Dia menghampiriku lalu bertanya kenapa kote aku keras, aku jawab tak tahu tapi tadi aku nampak cipap dia tengah kencing boleh jadi itu sebabnya. Dia datang hampir lalu memegang kote aku, tengah dia membelek-belek tu critt…… ada air yang terpancut keluar lalu kena kat mukanya tapi tak salah aku air tu belum pekat lagi dan masih cair. Dia cuma tersenyum lalu mengesat mukanya sambil berkata mulai hari ini aku tak boleh mandi bersama dia orang lagi kerana kote aku dah naik tegang bila nampak cipap perempuan dan aku kena mandi sorang-sorang katanya lagi. Frust juga aku tapi katanya lagi kalau aku nak tengok dia mandi boleh dengan syarat aku beri dia main dengan kote aku. Aku tamatkan episod mukadimah ini bimbang engkau orang boring cuma aku nak tegaskan dalam usia semuda itu kote aku dah keras dan mampu memancutkan air mani walaupun belum betul-betul pekat.Aku melangkahkan kaki ke sekolah menengah dengan perasaan sama seperti budak-budak lain untuk maju dalam pelajaran. Tapi di sekolah aku selalu kena buli sebab kata dia orang muka aku ni macam perempuan (aku merawarisi paras mak saudaraku yang cun melecun tu) jadi tak heranlah kalau dia orang ingat aku macam perempuan, apa yang dia orang tak tahu kote aku kat celah peha ni dah boleh rabakkan cipap anak dara kalu diberi peluang. Oh ya lupa nak beritahu, mak saudara aku tu sebenarnya cikgu kat SM tu, guru muda lepasan Kirkby cakap orang putih jangan cerita le….berabuk kalah mek saleh aku ingat. Akupun baiklah dengan cikgu-cikgu di sekolah tu sebab mak saudaraku itu tambahan pula dengan rakan-rakan cikgu wanita lagilah dia orang suka aku ni cute kata dia orang, patutnya jadi budak pompuan bukan lelaki.Dalam ramai-ramai tu ada seorang guru SRT, dia ni dah berumur sikit aku ingat awal tiga puluhan. Rumah dia sebelah sekolah sahaja jadi tempat lepak guru-guru wanita terutama yang bujang atau yang suaminya tiada (masa tu ramai juga guru wanita yang suami mereka sambung belajar di London. Cikgu Syidah (bukan nama sebenar) sangat baik orangnya, pandai masak, bergaya, lawa, bontot menggiurkan tapi jarang senyum. Walaupun dah berumur masih cantik dan single. Mak saudaraku cakap dia tu dah kahwin tapi entahlah aku tak faham cakap dia orang. Aku selalu juga lepak-lepak kat rumah dia kerana aku di sesi petang dan kebanyakan mereka mengajar di sesi pagi. Selalunya rumah dia kosong tak ada orang.Satu hari Cikgu Syidah memanggil aku lalu menyuruh aku menantinya di bilik SRT, bila dia nampak aku kat situ dia menghulurkan aku sepiring karipap yang sungguh sedap rasanya. Dia cakap kat aku kuih tu sebenarnya budak-budak tengah ambil peperiksaan jadi dia simpan sikit untuk aku. Kemudian katanya kalau aku tak buat apa-apa Sabtu dan Ahad nanti dia hendak aku datang ke rumahnya tolong dia mengecat dinding bahagian dalam rumahnya. Cat dan perkakasannya telahpun dibeli pagi tadi. Aku kata nanti aku beritahu jawapannya selepas mendapatkan consent mak saudaraku.Anywhere, Sabtu sampai dan aku juga sampai ke rumahnya. Aku dapati dia sorang sahaja kat rumah aku tanya mana yang lain-lain. Dia jawab kena jaga periksa dan terus balik kampung kemudian dia tanya mana mak saudaraku, aku jawab nanti lepas zuhur baru dia sampai. Dia menghulurkan baju lama (nampak macam blouse) dan kain batek lusuh kepadaku, aku kata nak buat apa lalu dia jawab nak mengecat kenalah pakai yang buruk lepas kena cat boleh buang terus. Akupun menyalin pakaian berkenaan dan memulakan kerja-kerja mengecat. Banyak juga yang dapat aku cat sehingga sampai waktu makan tengahari aku disuruhnya berhenti pergi mandi dan makan.Aku mengambil tuala yang diberikannya lalu masuk ke bilik mandi, sebentar kemudian aku keluar untuk menyalin pakaian. Tiba-tiba dia ketawa aku kaget, dia cakap aku mandi macam mana, cat kapur tu masih bertepek kat kepala. Lalu dia menarik tanganku masuk semula ke bilik mandi dia suruh aku duduk telanjang dan dibersihkan segalan cat kapur yang terlekat di kepalaku. Sambil tu dia beritahu yang dia tahu aku selalu dimandikan oleh mak saudaruku aku jawab benar malah semua tentang diriku dia yang uruskan. Setelah selesai aku berdiri sambail dilapkan badan oleh cikgu Syidah.Tanpa sengaja tangannya tersentuh koteku lalu ia mula mengembang dan mengeras, cikgu Syidah nampak tapi buat-buat tak tahu sahaja. Setelah selesai aku nak keluar dari bilik mandi tapi kote masih keras lagi lalu dia tanya kalau kote aku naik tegang selalu aku buat macam mana. Aku jawab aku biar sahaja lama-lama dia turun balik atau kalau sepupu aku ada kat rumahnya aku suruh dia pegang dan usap-usap tak lama nanti ada air keluar lepas tu boleh turun. Dia senyum saja. Cikgu Syidah suruh aku bersalin pakaian di biliknya selepas tu boleh makan nasi dan aku menurut sahaja. Tanpa ku duga dia mengekori aku ke biliknya, sebaik sampai tuala yang ku pakai direntapnya dan koteku diramas-ramas mesra. Aku terkedu menahan rasa terkejut dan sedap yang mula menyelinap ke tubuhku.Dia suruh aku berbaring atas tilam sambil dia menanggalkan pakaiannya satu persatu. Cuma tinggal bra dan panties sahaja, dia datang hampir kepadaku lalu berkata yang ni nak lucut tak sambil jarinya menunjuk kepada bra dan pantiesnya aku cuma menganggukkan kepala. Jari-jarinya membuka cangkuk bra dan melepaskannya ke lantai…..tersembul dua bukit indah milik cikgu Syidah, walaupun tak begitu besar tapi padan dengan dirinya. Tetek cikgu Syidah masih mengkar tak jatuh macam orang lain yang dah berumur….masih terpacak di dadanya. Kote aku berdenyut-denyut menahan rasa berahi….dan yang ni awak kena bukak sendiri kalau nak tengok dia memberi isyarat kepada pantiesnya. Perlahan-perlahan akan memegang tepi seluar dalam tu lalu melorotkannya ke bawah melepasi punggungnya dan menampakkan bulu pantatnya yang lebat tapi kemas. Kemudian dia sendiri melucutkan terus panties berkenaan melambak ke lantai. Nampak jelas cipap cikgu Syidah yang begitu tembam, berbulu hitam lebat, labia majoranya bagai ulas limau penuh menutupi labia minoranya. Cikgu Syidah merebahkan dirinya atas tilam lalu meminta aku menatap sepuas-puasnya tubuhnya. Dia mahu aku menyentuh apa sahaja yang terdapat pada tubuhnya, aku memegang, mengusap dan menguli teteknya dengan putingnya tegak berdiri, aku terus meraba seluruh perut, pusat, ari-ari lalu sampai ke cipapnya. Aku tertagak-tagak untuk menyelak bulu-bulu cikgu Syidah sebab bulu cipap mak saudaraku agak nipis berbanding dengan cikgu Syidah.Lalu jari-jarinya menyelak bulu hitam itu dan kelihatan biji kelentit di bahagian atas cipapnya, dia mahu aku menguis-guis dan mengulit biji berkenaan dengan jariku dan seterusnya meraba-raba keseluruhan cipapnya yang tembam tu. Sambil tu tangannya terus meramas koteku dan…tiba-tiba sahaja dia bangun duduk dab mulutnya terus mengulum koteku. Aku mengeliat kegelian dan kesedapan, kali pertama kena kulum aku rasa nak terpancut tapi cikgu Syidah mengemam kepala koteku dengan bibirnya hingga hilang rasa nak terpancut tu. Dia meminta aku mencium dan menjilat cipapnya, aku ragu-ragu sebab tak biasa tapi akhirnya aku akur juga. Aku lihat cipap cikgu Syidah dah berair aku kuak bulunya lalu mula menyonyot biji kelentitnya, aku lihat dia terangkat-angkat badannya bila kelentitnya aku sedut, aku dah tak kisah lagi aku sedut puas-puas kelentitnya dan bibir cipapnya lalu aku bukak cipapnya dengan jariku ku lihat bahagian dalamnya berwarna pink dan masih rapat. Aku menjolok jariku masuk ke lubung cipap yang aku kira bukan dara lagi kerana nampak jelas lubangnya lebih besar sikit berbanding lubang sepupuku yang masih perawan….tapi cikgu Syidah belum beranak lagi dan kehangatan lubang cipapnya terasa pada jariku.Dia lantas menolak badanku naik ke atas tubuhnya dan membawa koteku betul-betul bertentangan dengan cipapnya. Koteku digesel-geselkan pada cipapnya dan kemudian meletakkan kepala koteku pada lubang cipapnya. Dia meminta aku menolak masuk, aku ragu-ragu lalu dipautnya punggungku….clupp terus masuk sampai habis (maklumlah masa tu kote akupun bukanlah sebesar dan sepanjang la ni) jadi senang saja masuk. Secara spontan aku melakukan sorong tarik berdecup-decap ia keluar masuk. Aku kira bab ni tak payah ajar naluri manusia ia tahu sendiri apa nak buat seterusnya. Cikgu Syidah mengajarkan berbagai cara bersetubuh baring, duduk, menungging, meniarap, mengiring, mengatas, membawah tapi yang paling sedap bila dia merapatkan lurus kakinya di mana lubang pantat menjadi begitu ketat dengan kote rasa tersepit buat para isteri kalau belum pernah buat, cuba main cara ini aku jamin mata suami awak boleh juling jadinya). Setiap kali aku menarik nafas untuk terpancut dia akan menyepit kote aku dengan kuat dan rasa ngilu nak terpancut tu akan reda jadi aku dapat meneruskan dayungan keluar masuk. Aku tak pasti dah berapa lama aku main sampai peluh kami dah menyimbah keluar membasahi cadar (kami pakai cadar tapi ada kes aku dengar pakai tilam bolen aje – betul ke tidak waulah waalam).Cikgu Syidah dah tak keruan lagi….mulutnya menceceh sedap-sedap, nak lagi, tekan habis, aku menghentak sekuat yang termampu…..tak lama lepas tu aku dengar dia menyebut I'm cuming…I'm cuming….lalu pinggangku dikepit badanku dipeluk kuat dan koteku terasa disedut-sedut. Dia menggelepar dan mendengus dengan kuat dan barulah aku tahu itu rupanya bila pompuan klimak. Aku melajukan hentakan dan akhirnya badanku menjadi kaku lalu memancutkan sesuatu ke dalam pantat cikgu Syidah. Pancutan kali ini agak lama berbanding selalunya dan aku terasa pedih dihujung koteku mungkin kali pertama memancutkan air mani ke dalam cipap perempuan. Cikgu Syidah tergolek puas, akupun puas dan selepas berehat seketika aku menarik keluar koteku yang aku kira habis lusuh dikerjakannya. Tapi awang tu nampak gagah lagi berkilat-kilat bekas air cipap yang melekat padanya. Cikgu Syidah menciumku sambil mengucapkan terima kasih. Kami berdiri sambil berpelukan…. untuk menuju ke bilik air tapi aku melihat seraut wajah yang biasa ku lihat aku cemas sambil memandang cikgu Syidah. Tiba-tiba ku lihat wajah tu tersenyum "well anywhere you are man, sooner or later you will be fucking around but make sure you keep your mouth shut" dan menyambung "Idah kau belasah anak sedaraku cukup-cukup" sambil tangannya memegang koteku……..cikgu Syidah hanya mampu tersenyum……mak saudaraku berbisik kepadaku, "You fucked that older woman pussy like nobody business, so you must return back the favour to me, young man". Aku hanya dapat mengatakan "Yes" dan tak tahu what's going to happen next……..Pengalaman pertama senggama telah membuatkan aku selalu ketagih sex, setiap peluang yang ada akan ku gunakan untuk mendapatkannya daripada Cikgu Syidah. Ada masa kami melakukannya di bilik Sick Bay yang terdapat dalam dapur SRT. Walaupun begitu secara diam-diam Syidah telah mengiklankan diriku kepada teman-teman rumah yang lain dan perkara ini di luar pengetahuanku.Satu hari aku diminta menghantar buku-buku latihan yang perlu disemak oleh cikgu bahasa ke rumah Syidah, waktu tu kalau tak salah aku waktu rehat jadi akupun pergilah ke rumahnya. Sesampai sahaja ke rumah itu aku memanggil namanya tetapi tiada orang yang menjawab, disebabkan pintu rumahnya tidak berkunci (selalunya begitulah di waktu siang) akupun masuklah ke dalam dan meletakkan buku-buku berkenaan di atas sebuah meja besar. Aku berkira-kira hendak keluar dari rumah berkenaan akan tetapi aku terdengar suara pompuan batuk-batuk kecil dari dalam sebuah bilik. Mohon untuk menyimpang sedikit. Rumah Syidah mempunyai tiga buah bilik, dia tinggal seorang dalam bilik utama manakala dua bilik lagi dihuni oleh Cikgu Kathy, Rohaya, Swee Lin dan Salma. Cikgu Kathy dan Rohaya telah berkahwin dengan Kathy telah mempunyai dua orang anak sedangkan Rohaya seorang masih bayi lagi menurut kata auntieku. Mereka dua orang ini suaminya berada di England melanjutkan pelajaran dan anak-anak mereka dijaga oleh ibu bapa atau mertua di kampung. Cikgu Swee Lin dan Salma pula masih bujang dan kedua-duanya guru sandaran yang menggantikan guru bersalin serta kursus panjang.Cikgu Kahty besar tinggi orangnya, berkulit sawo matang, suka melawak dan selalu ketawa besar. Dia ni serba serbi besar, tetak besar, punggung besar, peha besar tapi tidak gemuk dan sangat lawa kalau dia pakai kebaya yang ketat aku cakap aa.…boleh meleleh air liur tengok dia punya benjol-benjolan tu. Cikgu Rohaya pula kecil molek orangnya, rendah sahaja aku agak tingginya kira-kira 5' 1" atau 5' 2'' sahaja malah di SM tu budak-budak panggil dia cikgu ketot. Namun ketot-ketot dia ni jambu orangnya, bukan nak puji dan yang paling aku suka dirinya ialah giginya yang aku difahamkan orang panggil gigi mentimun. So kalau dia senyum terpancut air mani dibuatnya. Tapi awas dia ni yang paling garang (semasa) di kelas aku diberitahu oleh sepupu lelakiku yang juga merupakan pelajar harapan sekolah di Form Five. Cikgu Swee Lin dan Salma aku tak berapa kenal walaupun dua tiga kali bertembung kerana mereka ni jarang ada di rumah Syidah dan setiap kali hujung minggu mesti balik ke rumah mak bapak dia orang kira-kira 16 batu dari situ. Swee Lin ni biasalah typical chinese karektur malah budak-budak pagi gelarkan dia "bibik" (Queen pada daun terup) sebabnya aku kira dia ni flat chested. Salma pula agak manis bagi seorang india muslim (mamak – sama ada kutty tak kutty aku tak tahu) tapi kulitnya agak gelap walaupun muka hidungnya comel.Aku beri gambaran ini bukan apa kerana mereka ni semua ada pertalian dengan aku so lain kali aku tak perlu nak ulangi lagi rupa bentuk dia orang sebab kau orang dah dapat bayangkan rupanya. Sungguhpun begitu cikgu yang paling cun adalah cikgu bahasa inggeris (morning session) yang memang tertoleh-toleh tak puas pandang. Kau ingat-ingat siapa, mestilah tak lain tak bukan auntie akulah tu.Berbalik pasal suara yang kedengaran tadi aku meninjau-ninjau rupanya suara itu datangnya dari bilik Kathy dan Rohaya tapi aku tak pasti siapa. Lalu aku menjenguk ke dalam sebab pintu bilik separuh renggang. Ku lihat cikgu Kathy sedang berbaring mungkin tidur agaknya. Aku mengetuk pintu lalu memanggil namanya, selepas dua tiga kali brulah matanya tercelek dan memandang ke arahku. Semasa dia mengalihkan kaki, kainnya terselak luas menampakkan dengan jelas pangkal pehanya, aku kira dia tidak berseluar dalam, berderau juga darah mudaku. Ku beritahu bahawa buku-buku berkenaan telah ada atas meja so aku minta diri untuk balik ke sekolah.Tiba-tiba dia menggamitkan jarinya memanggil aku menghampirinya. Dia menggambil sesuatu dari bawah bantalnya lalu memberikan kepadaku. Dia meminta aku menyerahkan wang berkenaan kepada cikgu Syidah. Aku mengambil wang berkenaan dan bertepatan waktu itu aku memandang ke bawah (dia duduk di pinggir katil) terserlah lurah teteknya yang besar tersergam. Aku memandang tak berkelip mata serta kaku berdiri. Aku cuma tersedar apabila tanganku ditarik-tarik dan aku tersipu-sipu. Cikgu Kathy bertanya apa aku tak pernah tengok tetek perempuan, aku jawab pernah tapi belum pernah tengok yang besar dan solid macam dia punya. Dia tergelak lalu menyuruh aku menutup pintu bilik. Bila aku berpaling semula ku lihat Kathy telahpun menanggalkan bajunya dan menampakkan dengan jelas dua buah gunung aku kira, besar solid dan agak jatuh sikit. Puting teteknyapun besar dengan kawasan gelap sekelilingnya melebar. Tapi bagi perempuan yang dah beranak dua, buah dada Kathy still ok. Aku hanya berdiri diam tapi koteku dah mula seram-seram sejuk.Cikgu Kathy menarik aku duduk di sebelahnya sambil tangannya mengurut-ngurut manja tangan dan bahuku. Kemudian satu persatu butang bajuku dibukanya selesai diikuti dengan seluarku pula (masa tu bebudak sekolah petang pakai seluar pendek jadi senang aje nak bukak seluar). Tinggal seluar dalamku sahaja, tiba-tiba dia memaut badanku hingga rebah lalu dia menghimpit dadaku dengan teteknya yang besar tu. Jari-jariku dibawanya mengusap putting teteknya sambil mulutku dikucupnya bertalu-talu. Kini jari jemarinya telah meramas butuhku yang telah berdiri sambil dilurutkan seluar dalamku kemudian Kathy menanggalkan kainnya hingga menampakkan pantatnya yang lebar dan menembam macam apam yang baru dikukus. Pantat Kathy licin tak ada bulu nampak jelas baru dicukur, ini memberi peluang buat aku menatap sepuas-puasnya pantat pompuan beranak dua ini. Sungguhpun kulit luarnya agak gelap tapi labia minoranya begitu merah merekah bak delima masak. Aku tak berani bertindak cuma menanti serangan apa yang bakal dilakukannya.Kathy menolak aku ke atas badannya sambil meminta aku menghalakan koteku betul-betul di mulut cipapnya. Koteku mencecah bibir pantatnya lalu dengan sekali dorong sahaja ciapp….terus masuk sampai ke pangkal. Sungguhpun lubang pantatnya agak longgar tapi cukup panas ku rasakan. Dia membiarkan aku merendamkan kote agak lama dalam pantatnya sebelum meminta aku menyorong tarik, air pantat meleleh keluar dan proses keluar masuk kote begitu licin, aku tak peduli lagi yang pasti aku mesti balun cukup-cukup dia puas ke tidak ke bukan urusanku. Tetiba saja pundakku dikepit dengan pehanya yang besar sampai tak boleh bergerak lagi, nafasnya kian kencang dan aku terasa dilambung-lambung, habis punggungku dipecal-pecal sambil kepalanya digeleng ke kiri ke kanan dengan rambutnya mengerbang tak menentu. "Lagi-lagi, kuat lagi…..aah…aah sikit lagiiiii…..hah…hah….hah aku sampai dahhhh, huh sedap sungguh, lama betul tak merasa pelir". Selepas dia tenang kembali dia merenung aku sambil bertanya yang aku dah pancut ke belum, aku jawab belum lagi sebab takut tengok dia begitu ganas. Kathy tersenyum kemudian dia mengiringkan badannya lalu memegang butuhku dan di letakkan betul-betul pada lubung duburnya. Dia melumurkan duburnya dengan air pantat yang keluar menjadikan lubang itu licin, lalu meminta aku menekan masuk. Aku tak pernah main bontot sebelum ini jadi aku tak tahu tapi aku terus menekan walaupun agak susah nak masuk ketat sungguh sampai bengkok kote aku menekan.Aku merasakan kepala kote dah mula masuk aku tekan lagi masuk sikit lagi lalu aku henyak sekuat mungkin, berderut rasanya bila keseluruhan batang koteku menyelinap masuk ke lubang dubur Kathy yang ketat. Dia memberi isyarat supaya aku pelan-pelan sebab takut rabit katanya. Setelah itu aku meneruskan acara keluar masuk tapi temponya lebih perlahan berbanding dengan lubang pantatnya. Muka Kathy aku lihat berkerut sambil mulutnya terbuka kemudian dia berbisik kalau aku nak pancut, pancut saja dalam bontotnya tak apa katanya. Aku melajukan hentakkan bila merasakan air telah mula nak keluar, Kathy memberi ruang dengan membuka sudut kangkang yang lebih luas, bila airku betul-betul nak terpancut aku hentak terus sampai habis critt….critt…..crittt…. maniku terpancut dalam dubur Kathy sambil kurasakan lubangnya mengemut dengan kuat sekali rasa nak putus kote aku. Setelah itu aku mencabut keluar dan serta merta Kathy membalut koteku dengan tuala kecil dan berkata "Lepas sejuk nanti biar cikgu cuci sebab main kat belakang ni kekadang ada najis ikut sekali, mesti cuci betul-betul takut dapat gatal-gatal". Ku lihat lubang duburnya terbuka sedikit lalu ada cecair meleleh keluar warnanya tak menentu bercampur antara kuning dengan sikit kehijauan.Kami berpimpin tangan ke bilik air di mana Kathy telah membasuh koteku dengan sempurna sebelum dia membasuh cipap dan duburnya. Dia juga memberi tahuku inilah kali pertama dia membenarkan orang memainkan duburnya walau suaminya sendiripun tak pernah dapat, dia takut aku tak dapat memancutkan air sebab mungkin lubang cipapnya agak besar dan kerana itu digantikan dengan lubang dubur yang ketat. Dia juga beritahu aku, bila main pompuan, lama ke sekejap ke mesti diakhiri dengan pancutan mani tak kira kat luar atau kat dalam kalau ditahan nanti buah zakar boleh bengkak dan rosak. Nasihatnya ini aku pakai sampai la ni, sebab tu kekadang bini aku tak tahan dah beround-round tapi aku pulun juga lagi hingga dah terpancut baru aku berhenti kekadang tu sampai kokok ayam baru selesai. Esoknya dia dah tentu mc sebab tak larat nak angkat matapun. Hubungan aku dengan Kathy berjalan macam biasa juga kekadang tu mereka kongsi aku cuma yang jelas Kathy cepat keluar air (klimaks) dan Syidah agak lama. Kalau nak rasa puas main dengan Kathy dulu kemudian baru balun Syidah pulak………………Masa terus berjalan dan aku semakin biasa dengan rumah Syidah boleh keluar masuk macam rumah ku sendiri. Syidah dan Kathy dah macam bini aku pulak bukan sahaja dia yang mintak tapi aku juga boleh demand kalau aku nak main dengan depa. Auntie aku tahu tapi dia buat-buat tak tahu aje, lantak demalah katanya. Cuma dia pesan dengan aku never fall in love with any of them, yes I fully understand jawabku sambil tanganku meraba-raba cipap auntieku, ia membiarkan sebentar tapi menghalangnya takut terlihat oleh datukku. You can have it when a moment is right but from now on until then you musn't figured it on your mind, do you understand young man (auntie aku sering memanggil aku young man) yes indeed aku jawab.Satu pagi aku ke rumah Syidah seperti biasa, aku bukak pintu dan masuk untuk menghabiskan kerja rumah yang berbaki, setelah meletakkan beg sekolah aku di tepi meja aku terus ke dapur untuk melihat sama ada baki kuih atau air yang ada boleh juga mengalas perutku. Aku tak pernah ambil breakfast early in the morning melainkan segelas air masuk sejuk (amalan paling baik untuk perut). Bila aku melintas bilik cikgu Kathy aku nampak seseorang sedang tidur, aku ingat Kathy atau Rohaya sakit dan tak dapat ke sekolah, lalu aku mendekatinya. Aku tak begitu pasti tapi sah dia ni bukan any one of them. Dia berpakaian baju tidur jarang tapi memakai bra berwarna pink muda dengan kain batek, masalahnya ialah kain batek tu terselak hingga menampakkan buritnya yang dipenuhi bulu hitam nipis (kesan selalu digunting) sah dia tidur tak pakai panties (tidur pakai pantiespun tak baik juga tak masuk angin). Koteku mula mencanak naik bila terlihat burit pagi-pagi ni tapi aku tak berani nak start sebab tak kenal siapa dia. Last tu aku masuk ke bilik Syidah dan mengambil sedikit cream (dia memberitahu ku ini cream special hanya digunakan untuk bersetubuh dan sapu bibir bila kering sahaja katanya) lalu melumurkan kepada batang dan kepala koteku.Aku melucutkan pakaian sekolahku dan hanya bertuala sahaja bila menghampiri pompuan berkenaan, aku kemudiannya mencangkung menghadapi kangkangnya sambil menolak turun kainnya perlahan-perlahan, pantatnya jelas kelihatan dengan rekahannya terbuka sedikit bila kakinya merenggang, kulitnya agak gelap dan pantatnya tidak begitu tembam berbanding milik Syidah dan Kathy, aku juga perasan ada taik lalat di labia majora kirinya. Aku terus menghampiri sehingga kepala koteku sudah menyentuh mulut pantatnya, tetiba sahaja aku memegang kedua-dua pehanya lalu aku henjut kote memasuki pantatnya sekuat mungkin, aku rasa masuk sikit tapi tak boleh gi jauh, aku huja sekali lagi rutt..rasanya bila batangku mula tenggelam, ia mula bergerak bila terasa cipapnya dimainkan orang, aku tak kisah lalu ku henjut sekali lagi dan mungkin kerana batang koteku telah licin jadi brusss…terus masuk sampai habis. Dia terjerit aduii…lalu terjaga, matanya terbeliak bila melihat ada budak jantan celapak di celah kangkangnya dengan kotenya telah terbenam dalam pantatnya. Aku tak peduli terus sahaja memainkannya seperti biasa yang ku lakukan dengan Syidah dan Kathy. Aku lihat pantatnya berdarah dan dia mula menangis, aku panik juga sebab selama ini tak pernah tengok pantat Syidah dan Kathy berdarah bila kena main, dia cuba menolak aku tapi aku telah terlebih dahulu memeluknya dengan kemas sebab masa tu aku rasa air maniku dah nak memuncat keluar. Tak lama batangku memuntahkan laharnya ke dalam cipap pompuan berkenaan, lepas habis keluar aku mencabutkan batangku keluar dan memandang mukanya yang sangat sukar aku bayangkan romannya ketika itu.Dia tergesa-gesa bangun hingga kelihatan air mani yang bercampur darah meleleh turun ke pehanya, ia tergesa-gesa berpakaian, bertudung lalu berlari ke sekolah. Aku terus ke bilik air mencuci koteku lalu memakai semula pakaian sekolahku. Tak lama aku lihat Syidah, Kathy, Rohaya dan auntieku bergegas balik, aku selamba aje menyiapkan kerja-kerja rumah yang tak sempat aku mulai. Syidah memegang tanganku lalu membawa aku ke biliknya dengan dituruti oleh mereka semua dan akhirnya pompuan yang baru ku tenggek sebentar tadi, ia masih menangis. Syidah bertanyakan kenapa aku mengusik Salwa (barulah ku tahu namanya Salwa dan barulah ku perasan yang Salwa ni cantik ada iras-iras Saira Banu cuma kulitnya agak lebih gelap) aku kata aku tak tahu, aku ingatkan cikgu Kathy sebab dia tidur di bilik Kathy, aku juga beritahu perihal ia tidur dengan kakinya tahan tuak (melukah) hingga menampakkan cipapnya, aku naik setim bubuh cream kat kote terus tujah sampai habis dan mati-mati aku ingat itu Kathy (selebihnya alasan aje sebenarnya memang aku tahu yang ku tenggek tu bukan Kathy. Mereka semua terduduk dan barulah aku tahu yang sebenarnya Salwa ni adalah ustazah petang yang baru dan dia juga adalah kakak kepada cikgu Salma.Aku panik, takut dan malu terus meluru kepada auntieku sambil memohon protection (anak sedara manja gitulah), semuanya menyepi dan akhirnya aku dengar Syidah bersuara agar peristiwa itu disenyapkan sahaja jangan sampai ketahuan oleh orang lain selain mereka yang berada di biliknya itu. Syidah dan Kathy mula story pasal hubungan depa dengan aku dan dia minta maaf banyak-banyak dengan Salwa supaya jangan membawa ke tengah kejadian pagi itu sebabnya kalau terbongkar semua orang susah dan selebihnya aku tak faham maksudnya butir percakapan dia orang. Auntieku kemudian membawa aku kepada Salwa lalu menghulurkan tanganku kepadanya tanda memohon maaf. Salwa memandang aku kemudian mendepangkan tangannya lalu memeluk tubuhku sambil berkata saya maafkan dia tak tahu apa-apa sambil mencium pipiku. Aku lihat semua orang menarik nafas lega dan tak lama semuanya balik semula ke sekolah tinggallah aku berdua semula bersama Salwa.Salwa menyuruh aku menghabiskan kerja-kerja rumahku dan setelah habis ia memanggil aku masuk ke bilik, aku lihat Salwa sudah telanjang bulat dengan buah dadanya meruncing penuh, pinggangnya ramping dengan pehanya yang lebarnya dia meminta aku membuka semula pakaian sekolahku telanjang bulat juga. Aku datang dan berbaring di sisinya, tak lama kami mula bercumbu, dia mencium seluruh badanku hinggakan habis koteku, telurku malah duburkua juga dijilatnya. Katanya alang-alang dah kena main baik main puas-puas, kami berpusing 69 dan aku terpaksa menyonyot pantatnya yang dah banyak berair, setelah dia puas ia meminta aku memasukkan koteku secara mengatas, aku meletakkan kepala koteku betul-betul sambil jari-jarinya memegang batang kote dan srup…batang kote menyelinap masuk membelah pantat yang baru pecah daranya sebentar tadi, kemudian dia mengiring lalu meminta aku mainkannya secara celapak, tak lama aku rasa dia mengejang dan tahulah aku dia orgasm dan mungkin itu yang pertama baginya. Kemudian dia menonggeng dan minta aku mainkannya dari belakang pula, cara ni payah sikit sebab kote aku belum begitu panjang untuk sampai sepenuhnya ke lubang pantatnya.Sambil main cara doggie tu aku perhatikan opening lubang duburnya juga basah dengan air pantatnya yang meleleh keluar, akupun apa lagi meletakkan kepala kote betul-betul di mulut duburnya lalu terus menikam kuat hingga dapat masuk sikit, aku tekan lagi masuk sikit lagi, hey lubang tu tak boleh tiba-tiba dia menjerit, aku tak peduli terus ram sampai habis batangku menyusup masuk ke lubang dubur daranya ketat sungguh ku rasakan. Dia berpaling nampak wajahnya gusar semula, ni..siapa yang ajar ni…aku cakap Syidah dan Kathy yang ajar aku main kat bontot sebab lubangnya lebih ketat dan ada masa-masa tertentu dia tak beri aku pancut kat lubang buritnya jadi dia orang suruh aku pancut dalam lubang bontot. Aku terus memainkan duburnya dan tak lama aku rasa duburnya menyepit koteku dan aku terus memancutkan air maniku ke dalam duburnya, setelah habis airku keluar aku menarik koteku keluar perlahan-perlahan. Salwa memelukku sambil berkata lubang belakang tak boleh main kotor katanya, itukan tempat najis keluar aku hanya mampu mendiamkan diri tetapi apa yang dia tak tahu lubang dubur ni kemut keliling sedangkan cipap kemut sebahagian saja tapi benar juga katanya itu tempat najis keluar pasal apa nak main kat situ entahlah akupun tak tahu sebab selama ini Syidah dan Kathy yang ajarkan aku main bontot. Sehingga menjelang ke sekolah hari itu entah berapa kali lagi kami main hingga aku rasa dah tak ada air lagi yang keluar bila aku klimak, air maniku dah terpancut dalam buritnya, dalam duburnya malah dalam mulutnya juga. Kami kemudiannya mandi bersama dan dia memandikan aku sebaiknya, kami bersiap-siap untuk ke sekolah dan aku memberitahunya untuk ke sekolah dulu…nanti kejap katanya lalu meminta aku masuk semula ke bilik, aku lihat dia dah memakai bra dan berkain dalam…londehkan seluar tu kejap saya nak tengok sekali lagi…aku menurunkan seluarku dan memperlihatkan koteku kepadanya. Dia datang menghampiriku lalu terus mengulum batang koteku sambil jari-jarinya meramas manja telur kecilku. Batangku keras semula dan dia berbaring semula atas tilam, ia terus menyelak kain dalamnya sah masih tak pakai panties lagi kemudian membuka kangkangnya lalu meminta aku memainkannya sekali lagi. Aku terus saja menujah masuk ke pantatnya dengan sekali huja sampai habis ku benamkan koteku, aku terus mengerjakannya menikam dengan laju hingga terhinggut-hinggut badannya…dia mendesah sambil bersuara lagi…lagi…masukkan lagi…ahh…ahh…sedapnya…sedapppp lalu kedua-dua kakinya memeluk pundakku sehingga aku tak mampu bergerak lagi tersepit habis, Salwa klimak lagi aku lihat dia tercungap-cungap tapi aku dah tak boleh nak klimak lagi lalu terus mencabut kote dan memakai semula seluar tanpa sempat membasuh koteku. Salwa menarik tanganku sambil berbisik ingat hingga di sini saja hubungan kita…lepas ni tak boleh main-main lagi…kita lupakan yang kita pernah berbuat perkara ini faham…awak kena anggap serta terima yang saya ni ustazah awak dan perlu menumpukan perhatian kepada apa yang ajarkan bukan membayangkan hubungan sulit kita ni. Aku hanya mampu mengganggukkan kepala. Sayangnya ustazah Salwa tidak lama di sekolah aku, kira-kira tiga bulan selepas itu dia bertukar ke sekolah lain yang agak jauh dan aku tak pernah lagi mendengar berita mengenainya. Pernah aku bertanyakan kepada auntieku sebab dia mohon tukar, auntieku jawab dia sakit kena buatan orang jadi perlu ke tempat yang orang tak tahu mengenai dirinya…aku tak faham apa maksudnya….Kenangan bersama ustazah Salwa menjadikan aku begitu serik untuk bertandang ke rumah Syidah lagi terutama bila teringatkan buritnya yang berdarah terus mematikan selera seks ku terhadap pompuan. Aku memberitahu auntieku agar memberitahu Syidah yang aku tidak lagi datang ke rumahnya kerana kejadian bersama Salwa benar-benar menakutkan aku, malah kalau bertembung dengan merekapun aku akan melarikan diri supaya tidak perluberdepan atau bercakap dengan mereka. Ustazah Salwa juga tidak lama mengajar kami selalu ambil cuti dan akhirnya terus berpindah ke sekolah lain, bagaimanapun aku taat mengikuti ajarannya dan mengamalkan mana-mana yang disuruhnya walaupun kekadang tu teringin juga hendak bermesra seperti dulu dengannya tapi bila mengingatkan peristiwa cemas tempohari aku terus jadi kecut.Aku kini sudah di tingkatan dua dan suasana di sekolah telah banyak berubah, guru-guru telah banyak bertukar ganti dan kawan-kawanpun dah semakin ramai termasuk rakan-rakan wanita. Bagaimanapun Syidah dan teman serumahnya masih kekal mengajar di sekolah cuma aku dah jarang-jarang bercakap dengan mereka. Oh, ya lupa nak beritahu yang auntieku juga telah bertunang dengan jejaka idamannya sejak di England dulu, akupun kurang arif dia tu kerja apa cuma yang dapat aku baca pada sampul suratnya tertulis perkataan advocate and solicitor tapi datukku beritahu tunang mak saudaraku adalah seorang loyer. Mereka akan kahwin dalam cuti persekolahan akhir tahun nanti dan aku dapat bayangkan betapa seronoknya masa itu nanti, sanak sedara berhimpun, kerbau dan lembu disembelih serta seribu macam keseronokan yang lain.Musim buah menjelang lagi, dusun kami sungguh menjadi tahun itu, semua pokok durian berbuah begitu juga dengan manggis, pulasan, duku, langsat dan rambai. Rambutan masa tu masih rambutan kampung sebab anak rambutan kawin masih belum ada lagi. Satu hari auntieku meminta aku mengumpul buah-buahan yang ada untuk dijadikan jamuan kepada cikgu Syidah dan rakan-rakan serumahnya. Buah durian memang telah dikumpulkan oleh datukku sejak pagi lagi. Aku turut memetik buah manggis dan pulasan serta di bawa pulang ke rumah. Duku dan langsat belum masak lagi jadi itu sahajalah yang dapat kami sediakan. Datuk dan nindaku tak balik ke rumah sebab durian tengah gagat gugur jadi kena full time di dusun durian. Aku kena gantikan mereka apabila mereka pulang untuk memasak atau datukku ke masjid, kalau hari tak sekolah aku dan datuk tidur di pondok durian yang agak selesa untuk bermalam.Menjelang tengahari merekapun sampai dengan dua buah kereta, Renault putih yang dipandu oleh Syidah dan sebuah lagi Fiat Coupe merah kepunyaan Rohaya. Aku membelahkan durian-durian yang ada untuk mereka tapi aku tak mahu bercakap sepatahpun, mereka makan semua buah yang ada dan selepas mencuci tangan aku lihat auntieku bersiap-siap untuk keluar. Young man, I'm going out for a while to visit a friend, she just delivered identical twin. Mereka semua menaiki kereta yang dipandu oleh Syidah dan Rohaya berkata ia akan menyusul kemudian nanti. Rohaya kemudian ke bilik air sambil aku mengemaskan kulit-kulit durian untuk dibuang, aku kemudiannya mencuci tangan dan masuk ke bilik untuk menggantikan pakaian dengan pakaian baru dan bercadang untuk ke dusun durian selepas Rohaya berlalu.Tiba-tiba Rohaya dah tercegat di pintu bilikku dan tanpa aku pelawa terus sahaja masuk ke bilik serta menutup pintu bilik. Dia memandangku dengan senyuman yang amat manis pernah ku lihat dari bibirnya merekah bak delima. Rohaya ni memang cantik walaupun agak rendah tapi potongan badannya menggiurkan sekali, perempuan yang baru beranak satu ini meliuk-liukkan badannya di hadapanku. Tidak semena-mena ia mula melucutkan pakaiannya, ia berpakaian satu sut baju kurung berbunga merah yang menampakkan lagi seri dengan kulitnya yang putih melepak tu. Ia membuka baju dan kain serta juga kain dalam apa yang tinggal hanyalah bra dan panties yang juga berwarna merah. Koteku yang dah lama bercuti terus mencanak naik menongkah tuala yang ku pakai, Rohaya nampak jelas kawasan membengkak tu dan ia cuma tersenyum aje. Dia terus menanggalkan bra yang dipakainya dan sebaik terlucut sahaja tersembul dua buah bukit payudara miliknya yang segar dengan putingnya kelihatan tegang. Rohaya tidak berhenti di situ sahaja malah perlahan-perlahan ia melorotkan panties merah yang dipakainya, aku memerhatikan dengan mata yang tak berkelip. Rohaya berdiri telanjang bulat di hadapan ku, cipapnya sungguh tembam walaupun agak kecil berbanding Syidah dan Kathy namun bonjolannya begitu jelas, bulu cipapnya juga tidak begitu lebat tetapi menutupi seluruh kawasan pubic di celah kangkangnya. Rohaya kemudiannya terus berbaring di atas katilku sambil jari-jarinya memberi isyarat meminta aku menghampirinya.Aku membuang bajuku dan tuala yang sedang ku pakai dan terus menerkam kepada Rohaya yang sedang menanti dengan kangkangnya yang terbuka luas. Aku terus menenyehkan kepala butuhku ke mulut cipapnya dan terus menekan masuk, aku tekan berulang-ulang kali sehingga batang koteku terbenam habis. Aku keluarkan semula dan ku benam sekali lagi, keluar dan benam lagi, aku tak peduli apa riaksi Rohaya tapi aku terus mengerjakannya, aku tak tahu mengapa kali ini aku menjadi ganas sehingga ku terdengar Rohaya bersuara, please be patient young man, please be gentle with me…I'm not going to run away so please not too hard. Aku tak peduli rayuan Rohaya, nafsuku dah mencapai ke langit aku henyak, aku tujah dan aku tala cukup-cukup hingga aku terasa air mani nak memancut keluar, aku terus benamkan sedalam mungkin batang koteku dan srutt…srutt air maniku memancut dalam pantat Rohaya. Agak banyak airku keluar kalau silap-silap boleh buncit pompuan ni. Setelah itu barulah aku mencabut keluar batang koteku yang masih keras, Rohaya ku lihat termengah-mengah dan terus menangis. Aku panik sambil melihat ke lubang pantatnya, aku dapati tak ada darah yang keluar tapi mengapa dia menangis.Cikgu, mengapa cikgu menangis…Rohaya memandangku dan berkata…why are you behave like that, why rape me, I try to give the best to you but why….aku menghampirinya lalu berkata aku tak tahu apa yang telah terjadi, aku dah lama tak merasa cipap perempuan sejak kali terakhir dengan Salwa jadi bila melihat cipapnya serta merta nafsuku melonjak naik dan tak boleh ditahan-tahan lagi. So please forgive me my pretty teacher, ia mendongak dan mula tersenyum aku menghampirinya dan mula mencium bibirnya. Barulah aku terasa betapa sedapnya bibir ulas limau ni, dia membalas kucupanku dengan bernafsu sekali, aku terus mencium pipinya, matanya, dahinya dan dagunya. Rohaya kegelian serta berahinya kian tinggi, dia kemudiannya mengulum koteku, kepala kote dijilat-jilatnya serta lidahnya melilit disekitar takuk, aku kegelian hampir sahaja aku terpancut lagi tapi dia sempat sedar lalu mengepit kepala kote dengan bibirnya sehingga gesaan itu hilang, batangku menujah-nujah lelangit serta pangkal tekaknya setelah puas dia menyuakan pantatnya pula untuk giliran aku melakukannya, aku sedut habis labia majora dan labia minoranya, biji kelentitnya walaupun kecil cukup keras dan ku sedut dengan kuat sehingga ia tersentak-sentak menahan berahi. Rohaya akhirnya berbisik please fuck me, fuck me now.Aku meletakkan kepala kote betul-betul di mulut cipapnya yang sedikit terbuka lalu dengan sekali dorong sahaja menjunam masuk sehingga habis semuanya tenggelam dalam lubang pantatnya. Dia menolak-nolak ke atas sehingga aku terasa pangkal rahimnya bersentuh dengan kepala koteku, sedap…sedap…sedap katanya, inilah batang pertama selepas besalin yang merasa barang saya, sungguhpun dah melahirkan tapi aku masih dapat merasakan kemutan cipapnya menyepit batang pelirku yang kini bertambah laju keluar masuknya. Rohaya kemudiannya merangkul tubuhku dengan kuatnya seraya mendengus dengan kuat…I'm cuming…I'm cuming katanya, aku memperkemaskan dayunganku untuk mengejar klimaks yang sedang mendatangi Rohaya, aku memberikan hentakan yang padu seraya membenamkan seluruh batang kote ke dalam pantatnya serentak dengan itu ia klimaks tersengut-sengut badannya sambil tangannya berpaut pada pangkal leherku. Setelah tenang ia mencium pipiku…thanks a lot, you are so good, where do you learn youngman sambil ia membelek-belek batang koteku yang kini telah bertambah besar dan panjang serta pubic hair telah mula menghitam di ari-ariku. Tanpa berkata apa-apa aku memusingkan badannya supya menonggeng lalu ku balun cipapnya secara doggie pula, fuh sungguh sedap rasanya aku terus memainkan dari belakang dengan menujah selaju yang ku mampu, kemudian aku merasaka otot-otot punggungnya yang solid itu mengemut dengan kuat dan ia terjerit-jerit kecil…I come again.Batang kote ku cabut keluar dari lubang pantatnya yang berlengas itu, aku memalitkan jari-jariku dengan bendalir licin yang keluar dari cipapnya lalu menyapukannya pada mulut dubur Rohaya. No..no...you are not...don't fuck my ass, nobody ever try it not even my hubby so please don't fuck me there. Aku tak peduli, setelah aku merasakan opening duburnya cukup licin aku mula mengulit kepala koteku pada lubang duburnya sambil menekan sedikit demi sedikit, Rohaya meronta-ronta tak membenarkan aku memaku lubang bontotnya, aku mencekak pinggangnya dengan kuat agar ia tidak dapat lari sambil terus menujah lubang yang ketat tu, kepala kote telah dapat melepasi anal ringnya lalu terbenam hingga melepasi takuk. Aku mengumpulkan tenaga sambil menarik nafas ku henjut sekuat mungkin srutt..srutt batangku masuk ke dalam duburnya yang pertama kali diterokai, aduh…aduh, aku terdengar ia bersuara, aku menarik keluar kemudian dengan laju membenamkannya semula, setelah merasakan duburnya dapat menerima batang pelir aku memulakan adegan sorong tarik, ku lihat mukanya memerah, jari hantu ku jolokkan ke dalam lubang cipapnya sambil biji kelentitnya ku gentel-gentel, Rohaya menggigil menahan berahi yang teramat ia kini membuka terus lubang dubur agar memudahkan batang koteku keluar masuk, tak lama lepas itu aku merasakan air mani telah mula berkumpul semula di pangkal kote, aku berbisik air nak keluar ni…nak pancut kat mana, please not there..let me help you katanya, aku mencabut keluar dari lubang duburnya ia berpaling lalu memegang koteku lalu mengurut-ngurut manja, Rohaya kemudiannya terus mengulum batangku sambil memainkan lidahnya aku mengejang dan terus memancutkan air maniku ke dalam mulutnya, ia menelan setiap pancutan hingga licin tak berbaki malah terus memicit-micit kepala koteke untuk saki baki yang masa ada. Rugi kalau tak ambik air mani anak muda…nanti kalau saya nak lagi young man boleh kasikan katanya kepadaku, aku hanya menganggukkan kepala. Setelah habis barulah batangku dilepaskannya dan kami sempat bercium sebentar bau mani di mulutnya begitu kuat, aku melepaskan bibrnya lalu berkata baik kita mandi sekarang takut nanti tak sempat pula.Rohaya bergegas ke bilik mandi, memakai semula pakaiannya, mengambil ikatan pulasan yang telah ku sediakan, mencium pipiku lalu menghidupkan engin keretanya berlalu pergi, ia melambai-lambaikan tangannya. Aku membalas lambaian dan bergegas ke pondok durian untuk menggantikan datukku mengutip buah-buah yang gugur……
Posted by MyBlogspot at 8:05 PM 0 comments
Wednesday, March 18, 2009

AKU YANG CURANG
Kecuranganku ini berlaku sekitar april 1997…Segala-galanya bermula apabila aku berpindah ke Shah Alam setelah mendapat pekerjaan baru. Aku menyewa di sebuah apartment yang di setiap tingkatnya mempunyai 4 pintu (rumah ler tu) Setelah hampir 1 minggu aku mula mengenali jiran² di tingkat aku iaitu 3 keluarga melayu termasuk aku dan 1 keluarga cina.Macam biasalah, kesemua mereka ini bekerja – ibarat kata pepatah; pergi pagi balik petang, dapat gaji bayar hutang…hehehe…gurau sikit. Dalam ramai² jiran aku, ada seorang jiran ni yang agak unik dan sering menarik perhatian aku. Dia ni kecil molek dan amat manis orangnya, mempunyai sebuah senyuman yang menawan, kekadang bertudung kekadang tidak, umur dalam lingkungan 23 tahun, mempunyai seorang baby perempuan berumur kurang setahun dannn seorang suami – berbangsa cina dan berumur dalam lingkungan lewat 40 tahun, kalau aku tak silap lah…tapi tua lah. Ni lah yang aku tak puas hati dan rasa amat tercabar, ngapalah diserahkan pusaka ibu miliknya itu kepada orang tua…tergamak dia, tapi dah jodoh nak buek camno, tak dapeklah den nak nolong ehh. Setiap petang selalunya balik kerja akan sampai rumah lebih kurang pukul 5.30 dan time itu jugalah selalunya dia akan balik dan hampir setiap hari kami bertembung, bertentang mata dan tersenyum simpul antara satu sama lain tanpa berkata² sebab aku ni memanglah pemalu sikit orangnya (malu-malu kucinggggggg). Babak Warm-Up…Kisah stim aku yang pertama bermula hampir 5 bulan selepas itu (bulan Mac, dan masa ini aku dah tau nama dia Anisah) pada petang tu, seperti biasa aku balik dan sedang aku nak parking kereta aku, tetiba aku nampak Anisah berada di dalam keretanya dan sedang siap² nak keluar. Oleh kerana di sebelah kanan keretanya ada beberapa parking lot yang kosong, aku pun parkingkan kereta itu di sebelah kanan keretanya dengan jarak 3 parking lot. Kemudian aku berpaling memandang Anisah dan di kala itu dia sedang membuka pintu untuk keluar. Sedang dia hulurkan kakinya untuk keluar, tetiba ntah dari mana datang angin yang agak kuat bertiup dan secara langsung telah menyelakkan skirt labuh 'lepas' nya. Oleh kerana belahan skirtnya sampai ke pinggang dan posisinya yang agak mengangkang, maka skirt labuhnya itu telah terselak luas dek tiupan angin itu sehingga menampakkan pangkal pehanya yang putih bersih dan telah memukau pandangan mataku. Anisah yang perasan aku merenungnya dengan pantas menutup pehanya kembali dan memandangku dengan raut wajah kemalu-maluan. Kemudian dengan satu jelingan manja yang terselit seribu pengertian, dia melangkah masuk ke rumahnya. Sejak itu perasaan aku jadi tidak keruan, hatiku meronta-ronta untuk melihat, menilik dan seterusnya menikmati 'rahsia' pusaka ibu miliknya itu. Walaupun sudah beristeri dan mempunyai seorang anak, tapi untuk melepaskan perasaan ghairah yang tak tertahan, kekadang tu terpaksalah aku melakukan aktiviti gusti 5 lawan 1 (melancap lerr…) sambil fikiran aku berkhayal wajah dan tubuh bogel Anisah yang aku pasti sungguh menggiurkan….dadanya yang montok, putingnya yang kenyal, buntutnya yang menonjol-nonjol dan pastinya pantatnya yang sempit, berkemut-kemutan serta meleleh-leleh air lazatnya….peehhhhh… Aku terus menanti dengan sabar bilakah saat yang indah itu akan tiba walaupun kesabaranku makin lama makin berkurangan dan makin hari aku merasakan harapanku semakin tipis… namun…kata orang kesabaran itu pasti ada balasannya…dan pada hari yang bersejarah itu…. Babak StimHari itu adalah hari kesepuluh selepas kelahiran babyku yang kedua, dan macam biasalah, aku telahpun menghantar anak bini aku ke kampung…jadi bujanglah aku dalam sebulan ni…hehehe…Pukul 10.00 malam, aku kembali dari gerai berhampiran setelah pekena teh tarik dan roti canai. Ntah mengapa hujan turun dengan lebat-selebatnya. Aku pun keluar dari kereta sambil berpayung. Sambil berjalan aku meninjau² kereta Iswara Anisah dan tiba-tiba…dalam kesuraman malam dan kelebatan hujan, aku melihat ada seseorang dalam kereta itu dan seolah-olah sedang melambai ke arahku. Akupun terus merapati kereta Anisah dan mendapati Anisah dan babynya sedang berlindung dalam keretanya dek kerana hujan yang lebat. Dengan suara yang terketar² kesejukan memberitahu babynya demam dan tidak boleh kena hujan. Anisah meminta aku untuk menolong memayungkannya hingga ke pintu rumah. Oleh kerana saiz payung yang kecil dan untuk mengelakkan dari terkena hujan (tapi kena juga…) sambil berjalan akupun terpaksa merapatkan tubuhku dengan tubuh Anisah dan tanpa disedari aku telah memeluk pinggangnya. Apabila sampai ke pintu rumah, ku lihat pipi Anisah kemerahan mungkin kerana menahan malu. Oleh kerana Anisah sedang memangku baby, akupun mengofferkan diri untuk membuka kunci pintu rumahnya. Mungkin kerana mengenangkan jasaku, Anisah mengajak aku masuk ke dalam rumahnya sebentar untuk minum kopi buat memanaskan badan lagipun dia kata bini aku bukan ada kat rumahpun…(terkejut aku camna dia boleh tau hal ini…tapi mungkin sebab dia ni seorang jiran prihatin kot…). Setelah manghantar babynya ke bilik, Anisahpun menjenguk aku di ruang tamu. Lantas aku pun bertanya tentang suaminya. Anisah dengan suara yang agak sayu memberitahu yang suaminya outstation ke Cameron Highland selama 2 minggu kerana urusan pembelian dan penerokaan tanah balak bagi pihak syarikatnya. Dah seminggu dia keseorangan bersama babynya dan tadinya dia baru balik dari klinik, tak sangka pula hujan akan turun dengan lebatnya. Semasa bercakap² itu barulah aku perasan yang Anisah memakai blouse satin cream yang amat nipis. Oleh kerana tempias dek hujan dan basah, blousenya menjadi transparent dan melekap pada tubuhnya serta menyerlahkan buah dada di sebalik coli half-cupnya. Aku terkedu dan menelan air liur. Menyedari mata aku seolah-olah sedang menelanjangi tubuhnya, Anisah lantas menuju ke dapur sambil berkata dengan manja "Hai cik abang oiii, janganlah tengok orang macam tu, awakkan sedang berpuasa".Tubuhku yang agak sejuk serta merta menjadi panas dek gelodak nafsu yang kurasakan bagai badai yang melanda tiba². Kini aku serahkan diriku kepada nasib…dengan perlahan aku bergerak ke dapur dan kulihat Anisah sedang membancuh kopi sambil membelakangiku. Kulihat tubuh Anisah sungguh menggiurkan dan kejantananku rasa cukup tercabar….aku nekad… Dengan perlahan dan hati yang gementar aku merapatkan tubuhku hampir ke belakang Anisah. Merasakan ada dengusan nafas yang kuat di belakangnya, dengan pantas Anisah memusingkan badannya dan tanpa sengaja melanggariku hingga hampir hilang keseimbangan. Aku pun lantas mendakap tubuhnya dari jatuh. Anisah meronta dalam dakapanku. Aku pun berkata dengan suara tersekat² " Please Anisah, please sayang…please be calm and listen to me…I'm not gonna hurt you. I love you and I'm waiting for this moment since first time we met." Anisah terpampan setelah mendengar kata²ku. Aku merenung tajam ke dalam matanya dan dengan perlahan aku merapatkan bibirku ke bibirnya yang sedikit terbuka tapi kaku….hmmm sweetnya kurasakan. Dan inilah pertama kali aku merasai kemanisan & keghairahan mengucup bibir isteri org. Perhhhh, tu baru bibir…belum kucup pantat dia lagi…hhhesshhhhh Babak Foreplay…Ternyata kucupan pertamaku telah berjaya menghangatkan gelodak nafsu Anisah. Aku dapat merasakan betapa Anisah begitu menginginiku so badly…yelahkan, babynya baru beusia 2½ bulan dan pastinya dia dan suaminya masih berpuasa sepertiku…dan dalam diam² aku tau betapa Anisah juga menyukaiku…sebab kalau nak dibanding ngan suami dia, pastilah aku lebih hensem & lebih uummpphhh..hehehe…Ciuman kami menjadi semakin rakus. Kami saling hisap-menghisap, sedut-menyedut, kulum-mengulum bibir dan lidah masing-masing. Setiap inci ruangan mulutnya lidahku jelajahi. Kami semakin hilang kawalan…sambil berkucupan, tanganku dengan kasar meraba seluruh tubuh hangat Anisah…leher, belakang, dada, pinggang dan pehanya…yang masih berbalut pakaian. Desiran suara kami begitu mengasyikkan… "sseerrrrrrr…uuuhhhhh….ppessssss….hhehhhhhhhh" begitu ghairah menikmati kelazatan beromen antara 2 insan…. Kemudian, aku mengangkat tubuh Anisah ke atas kabinet. Aku memandang wajah layu Anisah dan berkata, " Sayang, may I…?" Anisah mengangguk lemah…lantas aku pun dengan perlahan menyingkap baju Anisah dan seterusnya coli half-cup pinknya…tu dia…terserlah di hadapan ku bukit indah yang sering kuimpikan. Dengan perlahan aku mencium dada Anisah. Ku menikmati setiap aroma yang terbit dari tubuhnya…sungguh memberansangkan. Lidahku menjalari setiap ruangan dada Anisah, memusing-musing di sekitar buah dadanya, sambil kedua tanganku meramas-ramas lembut buah dadanya…memang mengasyikkan…Anisah berusaha menggerakkan buah dadanya supaya putingnya bersentuhan dengan lidahku untuk disedut…hhmmm, akupun tidak menghampakan harapannya dengan menyedut-nyedut putingnya yang agak besar dan tegang itu. Terlentik-lentik badan Anisah menahan keghairahan yang melanda dirinya dek sedutan lidahku. Kemudian, setelah puas bermain disekitar dadanya, lidahku meneruskan penerokaannya ke bahagian perut & pusat Anisah. Di kala ini, tangan aku mula menyingkap skirt hitam labuh yang dipakainya ke atas hingga terserlah pantiesnya yang berwarna pink dan berbunga² lagi…hehe. Sambil lidahku bermain² di sekitar perutnya hingga ke ari-ari, kedua-dua tanganku mengusap rakus peha, lutut dan betis Anisah. Tidak tahan dengan rasa geli yang melanda, Anisah mengepit kedua kakinya ke pinggangku. Maka, batangku yang sememang dah stim gila dalam kurungannya menjadi semakin stim apabile bertembung dengan pantat Anisah yang juga masih dalam kurungannya. Aku merasakan saat yang dinanti telahpun tiba. Aku pun dengan gelojohnya membuka bajuku dan campakkan ke lantai, begitu juga dengan blouse dan coli Anisah. Kemudian, tanpa berlengah aku unhookkan skirt labuh Anisah dan melorotkan ke bawah. Kini hanya tinggal pantiesnya saja…dan aku biarkan buat sementara waktu. Seolah-olah mengerti kehendakku, Anisah membuka butang seluarku dan seterusnya unzipkannya…nah tu diaaaa…pusaka tok gajah ku terus terpantul keluar. Ayat pertama yang keluar dari mulu Anisah ialah " Eh! Abang tak pakai seluar dalam yea?" Aku hanya tersenyum agak malu sikit sebab rahsiaku telahpun terbongkar..hehe… Then, aku kembali mencium mulut Anisah. Tanganku mula tak sabar untuk merasai pantat Anisah, so, tanpa berlengah, akupun meraba-raba pantat Anisah yang masih berbalut itu. Tertanya rabaan dan gosokkan tanganku membuatkan Anisah 'hilang' sebentar. Aku yang semakin ghairah terus menurunkan kepalaku ke celah kelangkang Anisah dan mulutku dengan pantas menggigit manja pantat anisah yang temban itu. Kemudian, aku melurut panties Anisah ke bawah. Puuhhhhh, cantik dan indah betul pantat Anisah ni. Bulunya ditrim halus mungkin sebagai persediaan untuk dirasmikan oleh suaminya kut nanti…hehe…Sebelum aku menjilat pantat Anisah, aku mendekatkan hidungku dan menyedut dalam-dalam….hhuiiyoooo, aromanya sungguh mempersonakan dan menyetimkan….Tanpa berlengah akupun menjilat-jilat pantat Anisah…bermula dari pangkal dubur hingga ke atas…Apabila melalui lurah pantatnya yang masih sempit itu, aku menusukkan lidahku sedalam-dalamnya. Apabila berjumpa dengan kelentitnya, aku sedut semahu-mahunya…Suara Anisah dikala ini tak payah nak citer ler…meraung-raung (tak der lah kuat sangat…secukup rasa) "Abangggggggggggggg….aduiiiiii banggggggggg…issshhhhhhhhhhhhhhh…hahhhhh….hahhhhhh…babbanggg..tolonggg…bang" sambil tangannya meramas-ramas rambutku…sakit juge siut…hehe….tugas jilatku selesai apabila Anisah mencapai klimaks yang pertama…dan dengan suara lemah dan tersekat-sekat berkata " banggg, cukup banggg…cukup…nisah dah tak tahan dah nii…." Aku pun menegakkan badanku sambil membiarkan Anisah memulihkan semangat kembali. Anisah meminta aku menurunkannya ke bawah. Then, Anisah duduk berlutut dan kepalanya betul² mengadap batangku yang sedang mencanak tu. Sambil menggenggam batangku Anisah mendongak kepala memandangku dengan tersenyum…dan sekelip mata kemudian kulihat batangku telah ditelan ke dalam mulutnya….Oohhhhhhhhhhhh…sungguh indah dunia ini kurasakan…Anisah mengulum batangku dengan rakusnya dan sesekali aku terjingkit-jingkit menahan kengiluan apabila batangku terkena gigi Anisah. Setelah hampir 10 minit Anisah mengulum, menjilat, menyedut-nyedut dan menggigit² manja batangku, aku rasa dah tak dapat bertahan lagi…aku merasakan kenikmatan semakin menuju ke puncaknya. Air maniku semakin berkumpul dan kini mula bersiap-sedia untuk melakukan tujahan…dan akhirnya dengan tubuh yang kejang dan suara terketar² macam lembu kene sembelih, aku pancutkan air mani yang pekat ke dalam mulut Anisah…Anisah terperanjat dan terus menarik mulutnya dari batangku sambil mengemam air maniku. Sambil tersenyum malu dan memukul pehaku, Anisah berlari ke sinki untuk membuang dan mencuci saki baki air mani dan mulutnya. Aku memandang Anisah dan bertanya "Laaaaaaaaaaaaaaa…ngapa tak ditelan semuanya…boleh buat awet muda tau" Anisah tersenyum menjeling….."abang ni….teruk laa"Kemudian, aku memeluk Anisah, mencium mulutnya dan berkata, " Thanx sayang…" "Nisah pun sama juga" balasnya. Setelah berpelukan, akupun mendukung Anisah ke bilik tidurnya…untuk meneruskan babak seterusnya…. Babak Pertarungan…Kini hidangan lazat untuk jamahan seterusnya terbentang di depan mata…aku agak gementar kerana inilah pertama kali aku akan bersetubuhan dengan perempuan selain dari isteriku…dah lah tu bini orang pula…aarrgghhhhhhhhhh…kan tadi aku dah tekad… Dengan perlahan aku membaringkan Anisah di katilnya…kemudian aku menghidupkan lampu bilik yang tadinya samar-samar…sememangnya aku suka melakukan seks dalam suasana yang terang…Anisah terlentang sambil memandangku dengan penuh bernafsu tapi masih terasa malu & gementar… Kemudian, aku merangkak naik ke katil dan terus menindih badan Anisah…kami berpelukan erat dan terus berkucupan panjang…nafas kami berdengusan menahan gelora nafsu. Aku tau di saat ini masing² tidak sabar lagi untuk berlayar ke lautan madu…sambil menjilat dan menyonyot buah dada Anisah, aku mula menggesel-gesel batangku yang mula keras itu ke alur pantat Anisah. Anisah mula mendesah-desah sambil menggoyangkan punggungnya melawan geselan nikmat batangku. Pantatnya mula basah kuyup kembali dan semakin tak sabar untuk menelan dan mengemut batangku ke dalam… Aku kini bersedia untuk menusuk senjata keramatku ke dalam pantat Anisah. Anisah dengan relahati mengangkang kedua kakinya untuk memudahkan kemasukan batangku ke dalam pantatnya. Aku menarik nafas dalam dan sambil sebelah tangan memandu batangku, aku menusuk dengan perlahan ke dalam pantat Anisah…aduuuhhhhhhhhh sungguh nikmat kurasakan. Ternyata lubang pantat Anisah masih ketat macam anak dara…cuma selaput daranya saja yang tak de…setelah setelah separuh kemasukan, Anisah sambil berdengus dalam mengangkat punggungnya untuk mempercepatkan kemasukan batang hingga ke pangkal. "Abangggg, sedapnya bang…masuk lagi bang…aduiii bang…nisah nak bangggg" rayu Anisah. Aku pun mula mendayung dengan perlahan-lahan sambil menikmati rasa sensasi yang amat hebat. Begitu juga halnya dengan Anisah. Meraung-raung kecil Anisah menahan serangan demi serangan dariku…setelah hampir 10 minit, Anisah semakin ganas, tangannya menjadi semakin tak tentu arah, sekejap menarik-narik cadar, sekejap merangkul leherku dengan kuat, sekejap mencakar-cakar belakangku…menandakan dia mula hendak mencapai klimaksnya. Sambil mengeleng-geleng kepalanya ke kiri kanan, mulutnya mengomel-ngomel " abang, laju lagi bang, laju lagi bang…sedap bang…sedpanya bang…ohhh godddd..sedapnya…." Aku semakin bersemangat dan melajukan hentakan batangku ke dalam pantat Anisah…hinggalah akhirnya Anisah berdengus panjanggg.."ARRrgggggggggggggggggggggghhhh bangggggggggggggg…. Aarrggggggggggggggg..duiii…aargggghhhh abanggggg…aarrggghhhhh" Ternyata Anisah telah klimaks dan terdampar kelayuan. Aku memberhentikan sebentar hentakanku untuk memberi ruang untuk anisah bernafas. Kemudian aku mulakan kembali hentakan yang lebih bersemangat kerana sebentar lagi aku juga akan merasai sensasi yang sama…Anisah yang telah menikmati kepuasan mula memberikan layanan yang lebih hebat dengan kemutan yang lebih padu. Akhirnya aku tak mampu lagi menahan rasa kenikmatan di batangku…dan "Anisahhhh… I', cumminggggg….aaarrghhhhhhhhhhhhhhhhhhh" akhirnya batangku memancutkan maninya yang hangat ke dalam lubuk rahim Anisah…aku tak peduli samada benihku akan bercambah atau tidak, yang ku ingini ialah rasa sensasi yang hebat apabila batang yang telah menembak akan dikemut-kemut oleh pantat Anisah yang sempit itu…Ku lihat badan Anisah juga kejang di saat aku mencapai klimaks ku…ternyata kami melalui saat² klimaks bersama walaupun untuk kali kedua buat Anisah. Setelah masing² hilang bunyi dengusan ibarat lembu kena sembelih, kami terdampar kepenatan. Aku mengucup dahi Anisah tanda mengucapkan terima kasih. Anisah mengucup pipiku sambil memberikan senyuman manis. Selepas lap kemaluanku dan Anisah, kami terlena dalam pelukan sambil berbogel. Kami terjaga lebih kurang pukul 3.30pagi apabila terdengar suara tangisan baby Anisah kerana terjaga dari tidur. Anisah berkejar ke arah babynya. Setelah babynya terlelap semula, aku mendapatkan Anisah….dan kami bersetubuh sekali lagi….sebelum aku kembali ke apartmentku. Itulah kali pertama dan terakhir aku melakukan seks dengan Anisah kerana sejak hari itu, aku agak rasa bersalah/malu terhadapnya…walaupun aku merasakan Anisah masih mengingini layanan seks dariku. Aku takut jika perbuatan kami akan dapat dihidu oleh jiran atau yang paling teruk oleh suaminya….pasti musnahlah kehidupan rumahtanggaku juga rumahtangganya. Kebetulan seminggu selepas kejadian tersebut, terdapat sebuah rumah teres yang kosong untuk disewa, so dengan cepat aku buat keputusan untuk berpindah ke rumah tersebut walaupun agak mahal tapi yang pasti kejadian aku bersama Anisah pasti tak akan berulang kembali dan yang penting rahsia kami akan tetap tersimpan sekurang-kurangnya di dunia ini, begitulah harapanku……hingga ke saat ini… Sekianlah secebis kisah dariku…

No comments: